Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyinggung soal otot politik saat membahas perencanaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Rakernas XVI Apeksi. Lantas, apa makna otot politik tersebut?
Pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Hasrullah mengatakan arti otot politik dalam pernyataan Anies menekankan proses penyelenggaraan program pemerintah yang dimulai dari bawah. Salah satunya dengan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan.
"Jadi, otot politik itu artinya kenapa kita tidak melakukan pemberdayaan kepada masyarakat, kemudian mempersuasi, kemudian semua masalah bisa diselesaikan," ujarnya saat dihubungi detikSulsel, Jumat (14/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari situ, kata Hasrullah, Anies ingin memberikan pesan bahwa program pemerintah tidak boleh terbalik. Perencanaan sebaiknya dilakukan melalui musyawarah dan mufakat dari bawah ke atas.
"Jadi, sebaiknya pendekatan masyarakat itu tidak melalui dari atas ke bawah. Tapi dari bawah ke atas. Jadi diselesaikan dengan cara-cara musyawarah mufakat," ucapnya.
"Pesan Anies itu sangat tajem ya, bahwa jangan menggunakan kekerasan, jangan menggunakan cara-cara pemaksaan, jangan menggunakan komunikasi satu arah dari atas ke bawah. Itu kan menggunakan cara-cara otot politik itu. Nah, kalau ada program kerja dimusyawarahkan dulu," imbuhnya.
Menurut Hasrullah, dialog dengan masyarakat memang dibutuhkan dalam menjalankan sebuah program. Suara masyarakat, kata dia, juga perlu didengarkan dalam merumuskannya.
"Jadi saya kita juga harus melakukan komunikasi dialog, jangan dianggap masyarakat itu, kita harus dengar dulu, dengar dulu keinginan masyarakat baru kita rumuskan. Bukan menurut kita (pemerintah)," imbuhnya.
Sebelumnya, pernyataan Anies soal otot politik itu mengemuka di Rakernas XVI Apeksi, di Makassar, Kamis (13/7). Ketua Dewan Pengurus Apeksi yang juga Wali Kota Bogor Bima Arya awalnya menanyakan pandangan Anies soal perencanaan dan pembangunan IKN.
"Pak Anies, izin satu hal lagi kalau diizinkan boleh? Pak Anies tadi banyak sekali berbicara dengan kota dengan perspektif yang saya kira sangat update ya," kata Bima Arya.
"Ada satu hal yang saya kira menjadi konsen kepedulian dari taman-teman wali kota dan juga mungkin rakyat Indonesia. Bagaimana Mas Anies memandang perencanaan dan pembangunan IKN, Ibu Kota Negara Nusantara?" lanjut Bima.
Menjawab pertanyaan tersebut, Anies mengatakan jawabannya bisa menjadi headline. Hal itu sontak disambut tawa peserta Apeksi.
"Ini bakal jadi headline besok. Padahal kita mau bicara kota lebih luas itu," kata Anies Baswedan sambil tersenyum.
Selanjutnya Anies memberikan pandangannya soal IKN. Menurut dia, sesuatu yang direncanakan dengan baik maka tidak perlu otot politik untuk melaksanakannya.
"Bapak ibu semua kita adalah orang-orang yang dipilih secara politik melalui proses Pilkada, dan di dalam bapak ibu mengelola program, bapak ibu tentu pernah merasakan sesuatu yang direncanakan dengan baik memiliki dasar yang kuat, tidak perlu otot politik untuk bisa dilaksanakan," kata Anies.
(asm/afs)