Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto menyampaikan gagasannya dalam forum Rakernas XVI Apeksi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pakar politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri menyebut Prabowo dan Ganjar mengusung gagasan berkelanjutan, sedangkan Anies membawa visi baru.
"Pada prinsipnya saya kira Pak Anies mencoba untuk menjustifikasi bahwa yang ke depannya ya, membicarakan ke depannya, mungkin ada hal-hal baru yang akan dilakukan, ada hal-hal penting yang akan dilakukan dalam rangka pembangunan kota, pengembangan masyarakat melalui masyarakat kota, jadi ada yang baru," kata Sukri kepada detikSulsel, Jumat (14/7/2023).
Sukri menilai Anies mencoba menyampaikan pesan bahwa akan tetap melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap bagus. Namun menurutnya, Anies cenderung akan melakukan hal-hal baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira mungkin Pak Anies mencoba untuk... Ini pandangan saya ya, saya mencoba mereduksi kata keterkaitan dengan yang sekarang meskipun saya kira juga dalam beberapa kampanye beliau tetap mengedepankan bahwa apa yang sudah dilakukan Pak Jokowi sekarang ya sudah, apa yang bagus-bagus akan diteruskan dan seterusnya," terangnya.
"Tapi saya kira visinya lebih melihat ke depan dalam artian bahwa ya sudah yang sekarang, tapi ke depan kita melakukan hal yang baru. Itu saya kira yang coba ditekankan ya," sambungnya.
Sementara Prabowo dan Ganjar, dinilai masih melihat ada yang belum tuntas di perkotaan saat ini. Sukri mengatakan keduanya pun memberi kesan akan meneruskan apa yang terjadi saat ini.
"Nah sementara Pak Prabowo maupun Ganjar saya masih melihat bahwa ada justifikasi terkait dengan apa yang ada di kota saat ini, masih terkait dengan apa di dahulu, kemudian apa yang saat ini akan memberi pengaruhnya ke depan. Itu kan sebenarnya memberi pesan ada keberlanjutan dari apa-apa yang sudah ada," paparnya.
Keduanya juga dinilai memberikan pesan untuk tidak melupakan apa yang saat ini sudah berjalan. Dari situlah kemudian Prabowo dan Ganjar menjadikannya sebagai dasar untuk melakukan pengembangan.
"Sehingga pesannya cukup kuat bahwa ini dalam kerangka memberi kesan bahwa akan meneruskan apa yang terjadi saat ini dengan memperlihatkan bahwa jangan lupa yang lalu ada seperti ini, kemudian sekarang ada yang seperti ini. Dan tentu ini akan menjadi dasar pengembangan ke depan," ucapnya.
"Nah ini sebenarnya menjadi kode bahwa Pak Prabowo maupun Pak Ganjar kurang lebih sama, cuman pada aspek spesifiknya tadi saya katakan. Kalau Pak Prabowo kota bagaimana dijadikan sentrum dengan berbenah diri dan penataan, sementara Pak Ganjar melihat bahwa kota menekankan, mendorong pada aspek pelayanan dan sebagainya,"lanjutnya.
(asm/ata)