Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkap ada negara lain meminta Indonesia melarang nelayan menangkap ikan tuna di perairan Indonesia. Prabowo menyebut negara tersebut takut tidak kebagian ikan tuna jika terlalu banyak ditangkap nelayan Indonesia.
Prabowo awalnya menceritakan rencana kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia ke negara yang dimaksud. Namun menteri kelautan negara tersebut mengajukan satu syarat untuk Indonesia, yakni meminta pemerintah melarang nelayan Indonesia menangkap ikan tuna terlalu banyak.
"Boleh Anda berkunjung ke saya (negara tujuan) tapi saya minta dulu kau larang nelayan-nelayan Indonesia untuk terlalu banyak ambil ikan tuna di Indonesia," kata Prabowo menirukan ucapan menteri kelautan negara asing yang dia maksud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikan Prabowo pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (Apeksi) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (13/7/2023).
Prabowo pun menilai syarat yang diajukan menteri negara asing itu tidak masuk akal. Sebab meminta pemerintah melarang nelayan Indonesia menangkap ikan tuna di perairan Indonesia.
"Kan aneh, laut Indonesia nelayan Indonesia, tunanya ada di Indonesia harus kita kurangi nelayan kita ambil ikan," ujar Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan negara tersebut takut tidak mendapatkan ikan tuna jika terlalu banyak ditangkap nelayan Indonesia. Pada akhirnya menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia tidak jadi berkunjung ke negara tersebut.
"Alasannya kalau ikan terlalu banyak diambil di Indonesia dia tidak kebagian. Akhirnya Menteri Kelautan bilang ke saya, Menhan saya tidak jadi berangkat," ungkapnya.
Namun Prabowo tidak mengungkap negara yang meminta pemerintah melarang nelayan menangkap ikan tuna di laut. Prabowo tak ingin hubungan kerjasama antara Indonesia dan negara tersebut tidak harmonis.
"Saya tidak sebut negara mana, ngak enak nanti hubungan diplomasi ngak benar," ujarnya.
Prabowo pun menegaskan bahwa persaingan ekonomi dalam memperkuat ketahanan pangan sangat ketat. Namun demikian pemerintah harus mengambil sikap agar sumber daya alam Indonesia tidak diambil negara lain.
"Saudara-saudara ini kenyataan karena persaingan ekonomi keras," tegasnya.
Untuk diketahui, Prabowo menjadi pembicara ketiga dalam Rakernas XVI Apeksi 2023. Sebelumnya dua pembicara telah menyampaikan gagasannya yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
(hsr/hsr)