"Korban saat itu sedang menggosok lumut yang ada di bagian bawah perahu di sebelah pondok rumahnya," jelas Kapolres Kukar AKBP Hari Rosena kepada detikcom, Sabtu (8/7/2023).
Peristiwa tersebut terjadi di pondok korban yang berada di Sungai Salete, Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kukar pada Kamis (6/7). Saat Jumain diterkam, sang istri sempat mendengar teriakan korban meminta tolong.
"Istrinya yang berada di dalam pondok rumahnya mendengar suara minta tolong dari korban dan langsung lari melihat ke arah suaminya yang masih terlihat sedikit sebagian buaya menerkam korban dan kemudian sudah tidak kelihatan di permukaan air dibawa ke dalam air," ungkapnya.
Hari melanjutkan istri korban kemudian melaporkan kejadian ini kepada warga dan aparat kepolisian. Tim langsung bergerak menyusur sungai menggunakan perahu karet.
Berselang beberapa jam pencarian, seekor buaya yang diduga menerkam korban pun ditangkap menggunakan tombak. Warga kemudian membelah perut buaya tersebut.
"Buayanya kurang lebih sekitar 5 meter, kemudian warga membelah perut buaya tersebut dan menemukan 3 biji sendal di dalam perut buaya," jelasnya.
Warga bersama petugas lalu melanjutkan pencarian usai jasad korban yang tidak ditemukan dalam perut buaya. Keesokan harinya, korban ditemukan tewas mengapung.
"Warga menemukan korban di tepi sungai tidak jauh dari lokasi ditemukannya buaya," ucap Hari.
Hari mengatakan jasad korban ditemukan dalam kondisi utuh. Namun di bagian dada korban ada bekas gigitan buaya.
"Korban ditemukan dalam posisi tegak berdiri dalam air, kepala di atas dan kaki di bawah kondisi tubuh korban dalam keadaan utuh namun terdapat bekas gigitan di dada korban," tambahnya.
Jasad korban kemudian dievakuasi ke rumahnya. Jenazah selanjutnya dimakamkan oleh pihak keluarga.
"Keluarga korban menerima bahwa hal tersebut merupakan musibah dan tidak menuntut kepada siapapun,"pungkasnya.
(sar/ata)