Kapal Hibah dari Kemenhub di Tidore Terbengkalai, Baling-baling Hilang Dicuri

Maluku Utara

Kapal Hibah dari Kemenhub di Tidore Terbengkalai, Baling-baling Hilang Dicuri

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Selasa, 04 Jul 2023 20:15 WIB
Kapal Gandha Nusantara 17 yang merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan ke Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terlihat terbengkalai. Tampak baling-baling kapal pun tercopot.
Foto: Kapal Gandha Nusantara 17 yang merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan ke Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terlihat terbengkalai. Tampak baling-baling kapal pun tercopot. (Nurkholis Lamaau/detikcom)
Tidore Kepulauan -

Kapal Gandha Nusantara 17 yang merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terbengkalai di pesisir pantai Kelurahan Goto, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Baling-baling kapal tersebut pun telah hilang dicuri orang.

Pantauan detikcom, Selasa (4/7/2023), lambung kapal berbobot 35 Gross Tonage yang diperuntukkan untuk pelayaran rakyat antarpulau itu bocor. Bahkan baling-baling kapal pun telah dicopot dengan hanya menyisakan mesin.

Diketahui, kapal tersebut diserahkan oleh Kemenhub ke Pemkot Tidore pada awal Desember 2019. Namun, tak kunjung dioperasikan sampai sekarang hingga akhirnya terbengkalai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu nakhoda kapal ikan, Jakaria Wahid mengatakan baling-baling kapal yang ditaksir seharga puluhan juta itu raib dicuri dan sempat dipasang garis polisi. Namun belakangan garis polisi itu juga hilang.

"Sekarang garis polisinya juga tidak tahu di mana. Harus segera amankan mesinnya. Kalau tidak nanti dicuri lagi," katanya kepada detikcom, Selasa (4/7).

ADVERTISEMENT
Kapal Gandha Nusantara 17 yang merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan ke Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terlihat terbengkalai. Tampak baling-baling kapal pun tercopot.Foto: Kapal Gandha Nusantara 17 yang merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan ke Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terlihat terbengkalai. Tampak baling-baling kapal pun tercopot. (Nurkholis Lamaau/detikcom)

Menanggapi hal itu, Direktur Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Hendri Ginting mengatakan kapal tersebut sudah menjadi aset daerah. Sehingga perawatannya pun merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.

"Maka perawatan kapalnya jadi tanggung jawab teman-teman di daerah. Karena kan mereka yang minta. Mereka yang usulkan," kata Hendri.

Terpisah, Kepala Dishub Tidore Daud Muhammad mengaku belum menerima laporan soal baling-baling yang diduga hilang dicuri. Sementara untuk mesinnya, dia mengaku sudah diamankan.

Ia beralasan, kapal tersebut belum dioperasikan karena terkendala anggaran yang saat itu diperuntukkan untuk penanganan COVID-19. Selain itu, tipe kapalnya tidak layak untuk melayari perairan Tidore.

"Kapal itu cocoknya di danau, di air yang tenang. Kalau di perairan sini gelombangya tinggi-tinggi," katanya.

Di samping itu, kata Daud, jarak tempuh kapal maksimal 14 kilometer. Sementara, rute Tidore-Loleo dan Tadupi di wilayah Oba sekitar 25 kilometer. Bagi dia, itu cukup jauh.

Meski begitu, Dishub akan kembali menganggarkan melalui APBD sebesar Rp 1 miliar lebih pada 2024. Sedangkan pengelolaannya nanti melalui pihak ketiga atau oleh Dishub sendiri.

"Kalau semua sudah beres, akan diperuntukkan untuk mengangkut orang dan hasil perkebunan di daratan Oba," pungkasnya.




(ata/asm)

Hide Ads