Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam. Berikut ini informasi lengkap tentang jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juli 2023, lengkap beserta niat, tata cara, dan keutamaannya.
Dilansir dari NU Online, hukum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh yaitu sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan setiap pertengahan bulan penanggalan kalender Hijriyah, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15.
Yuk simak informasi lengkap jadwal puasa Ayyamul Bidh beserta niat, tata cara, dan keutamaannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juli 2023
Berdasarkan ketetapan Kementerian Agama (Kemenag) melalui sidang isbat, 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023. Dengan demikian, puasa Ayyamul Bidh pada bulan Dzulhijjah 1444 kalender Hijriah bertepatan dengan tanggal 2-4 Juli 2023 dalam penanggalan Masehi.
Berikut ini rincian waktu pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh Juli 2023 dalam penanggalan Hijriah dan Masehi berdasarkan hasil sidang isbat:
- 13 Dzulhijjah 1444 H: Minggu, 2 Juli 2023
- 14 Dzulhijjah 1444 H: Senin, 3 Juli 2023
- 15 Dzulhijjah 1444 H: Selasa, 4 Juli 2023
Sementara itu, dalam maklumat yang dikeluarkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada Senin 19 Juni 2023. Dengan demikian, puasa Ayyamul Bidh pada bulan Syawal 1444 kalender Hijriah bertepatan dengan tanggal 1-3 Juli 2023 dalam penanggalan Masehi.
Perlu diketahui, 13 Dzulhijjah merupakan hari tasyrik, maka di hari tersebut tidak diperkenankan untuk berpuasa. Dalam Kitab Fathul Mu'in, Syekh Zainuddin Al-Malibari menyebutkan bahwa puasa pada hari tasyrik haram.
تتمة: يحرم الصوم في أيام التشريق والعيدين
Artinya, "Pelengkap: puasa pada hari tasyrik dan dua hari raya id haram."
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Ketika hendak melaksanakan amalan sunnah ini, umat muslim diharuskan untuk membaca niat. Niat puasa Ayyamul Bidh dapat dibaca pada malam hari hingga sebelum masuk waktu imsak.
Berikut ini lafal bacaan niat puasa Ayyamul Bidh yang dikutip dari NU Online:.
وَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضُ سُنَةً لِلَّهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh
Setelah mengetahui jadwal dan niat puasa Ayyamul Bidh, maka tata cara pelaksanaannya juga perlu untuk diketahui. Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh sesuai ketentuan perlu dilakukan agar puasa tidak sia-sia.
Berikut tata cara pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh
1. Niat
Bagi muslim yang hendak melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, maka diharuskan membaca niat terlebih dahulu. Niat puasa Ayyamul Bidh bisa diucapkan dalam hati, namun lebih disunnahkan untuk mengucapkannya dengan lisan.
Niat puasa Ayyamul Bidh dapat dibaca pada malam hari hingga sebelum masuk waktu imsak.
2. Makan Sahur
Makan sahur menjelang puasa merupakah hal yang sangat dianjurkan. Waktu sahur yang lebih utama yaitu menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
3. Menahan Diri
Muslim yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, hendaknya mampu menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lainnya. Adapun beberapa hal yang dapat membatalkan puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
4. Menjaga Diri
Selain menahan diri dari hal yang membatalkan puasa, umat muslim juga hendaknya hendaknya menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa saat melaksanakan puasa Ayyamul Bidh.
5. Menyegerakan Berbuka
Saat tiba waktu berbuka puasa, hendaknya umat muslim yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh menyegerakan berbuka dan tidak menunda-nundanya.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Ada berbagai keutamaan yang dapat diperoleh oleh umat muslim yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, yaitu:
1. Memperoleh Pahala Seperti Berpuasa Sepanjang Tahun
Salah satu keutamaan yang bisa didapatkan seseorang yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh yaitu memperoleh pahala seperti berpuasa sepanjang tahun.
Keutamaan ini merupakan pendapat Imam as-Subki dan ulama lainnya yang mengacu pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan at-Tirmidzi berikut ini:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا
[الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: 'Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: "Hadits ini hasan." Ibnu Majah juga menilanya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra). (Abu Bakar Ibnus Sayyid Muhamamd Syatha ad-Dimyathi, I'ânatut Thâlibîn, [Beirut, Dârul Fikr], juz II, halaman 269; dan Ibnul Mulaqqin, Tuhfatul Muhtâj ilâ Adillatil Manhâj, [Makkah, Dâru Harrâ': 1406 H], juz II, h. 109-110).
2. Dijanjikan Surga Ar-Rayyan
Dikutip dari detikHikmah, keutamaan berikutnya yang bisa didapatkan oleh umat muslim yang melaksanakan puasa sunnah, termasuk di dalamnya Ayyamul Bidh yaitu dijanjikan surga Ar-Rayyan.
Hal ini dijelaskan dalam sebuah riwayat dari Sahl bin Sa'ad, dari Nabi SAW, beliau bersabda,
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
"Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang disebut "ar rayyan". Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, "Mana orang yang berpuasa." Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya." (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).
Nah itulah informasi lengkap terkait puasa Ayyamul Bidh di bulan Juli, semoga bermanfaat ya detikers!
(asm/asm)