Evakuasi Hari ke-4 Korban SAM Air Kembali Dihentikan gegara Medan Sulit

Papua Pegunungan

Evakuasi Hari ke-4 Korban SAM Air Kembali Dihentikan gegara Medan Sulit

Raymon Latimahuna - detikSulsel
Senin, 26 Jun 2023 16:49 WIB
Tim SAR gabungan saat hendak menuju lokasi jatuhnya pesawat SAM Air di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Foto: Tim SAR gabungan saat hendak menuju lokasi jatuhnya pesawat SAM Air di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan. (dok.istimewa)
Yalimo -

Tim SAR gabungan kembali menghentikan sementara proses evakuasi terhadap korban pesawat Semuwa Aviasi mandiri (SAM) Air yang jatuh di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan. Hingga hari ke-4, tim SAR gabungan belum sampai di lokasi bangkai pesawat.

Kapolres Yalimo AKBP Rudolf Yabansabra mengatakan 12 personel SAR telah bergabung. Namun mereka tidak bisa melanjutkan proses evakuasi karena terhalang medan yang sulit ditembus.

"Tim ada 12 orang mereka belum sampai di tempat kejadian perkara (TKP) karena hutannya lebat sekali," kata AKBP Rudolf Yabansabra saat dihubungi detikSulsel, Senin (26/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudolf menjelaskan 12 personel SAR gabungan tersebut masih berusaha untuk mencapai bangkai pesawat. Mereka harus melewati medan yang dipenuhi bebatuan dan pepohonan besar.

"Medannya susah untuk mencapai itu karena terjal dan gunung. Hutan lebat dan gunung, banyak batu dan terjal. Jadi tim memilih untuk istirahat dulu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan 12 personel tim SAR gabungan dari Kopasgat TNI dan Basarnas itu akan kembali melanjutkan proses pencarian pada Selasa (27/6) besok. Dia berharap cuaca cerah sehingga dapat melancarkan proses pencarian.

"Besok akan kembali dilanjutkan prosesnya. Semoga cuaca bersahabat supaya memudahkan proses ini," imbuhnya.

Untuk diketahui, pesawat SAM Air yang sempat hilang kontak ditemukan jatuh di Pegunungan Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo, pada Jumat (23/6). Pesawat jenis Cessna 208 Grand Caravan itu dipiloti oleh Kapten Hari Permadi dan kopilot Levi Murib.

Pesawat SAM Air tersebut juga mengangkut empat penumpang atas nama Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17) dan Kilimputni (20). Hingga kini kondisi enam korban tersebut belum diketahui.




(hsr/sar)

Hide Ads