Perusahaan keamanan siber Group-IB mengungkap lebih dari 101.000 akun ChatGPT dibobol oleh hacker dan kredensialnya dijual di forum dark web. Sebanyak 2.555 akun yang dibobol berada di Indonesia.
Dilansir dari detikInet, Group-IB mengatakan akun ChatGPT yang dicuri menggunakan info-stealer di sejumlah website underground. Bahkan pada bulan lalu, Group-IB menemukan lebih dari 26.800 kredensial akun ChatGPT.
Group-IB melaporkan kawasan yang paling banyak diincar hacker adalah Asia Pasifik dengan lebih dari 40.000 akun yang dibobol antara Juni 2022 dan Mei 2023. Timur Tengah dan Afrika berada di posisi kedua dengan 24.925 akun, kemudian Eropa dengan 16.951 akun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Group-IB juga merilis 10 negara dengan jumlah akun ChatGPT paling banyak dibobol. India menduduki posisi pertama dengan 12.632 akun, diikuti dengan Pakistan dan Brasil.
Indonesia juga masuk dalam daftar 10 negara yang paling banyak dibobol oleh hacker. Indonesia berada di posisi ke-9 dengan 2.555 akun.
Group-IB mengatakan sebagian besar dari kredensial ChatGPT yang dicuri ini bisa diakses berkat bantuan malware Raccoon. Cara kerja Raccoon sama seperti malware lainnya, mencuri informasi dari komputer target setelah penggunanya mengunduh aplikasi atau file yang disamarkan.
Akun ChatGPT yang dibobol oleh hacker akan sangat merugikan. Sebab ChatGPT memiliki fitur yang bisa menyimpan riwayat chat pengguna. Jika hacker bisa mengakses riwayat ChatGPT pengguna, bisa jadi ada informasi sensitif yang berpotensi bocor.
Saat ini banyak perusahaan yang mengizinkan karyawannya menggunakan ChatGPT dalam membantu kerjanya, misalnya untuk menulis kode. Bukan hanya informasi sensitif tapi rahasia perusahaan juga bisa bocor.
"Banyak perusahaan yang mengintegrasikan ChatGPT ke dalam alur operasionalnya. Karyawan memasukkan korespondensi rahasia atau menggunakan bot untuk mengoptimalkan kode," kata Head of Threat Intelligence Group-IB Dmitry Shestakov dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Mashable, Sabtu (24/6/2023).
"Mengingat konfigurasi standar ChatGPT menyimpan semua percakapan, ini dapat secara tidak sengaja menawarkan kumpulan intel sensitif ke penjahat siber jika mereka memperoleh kredensial akun," sambungnya.
(hsr/hsr)