Sekitar 38 anggota keluarga Colt empat generasi kemudian ditemukan polisi tinggal di tenda dan gubuk. Tempat tinggal itu berada di lahan pertanian selatan New South Wales, Australia, pada 2012.
Keluarga ini berkembang menjadi hampir 40 anggota. Mulai dari kakek, nenek, ibu, ayah, putra, putri, bibi, paman, keponakan, saudara laki-laki, dan perempuannya semua terlibat dalam berbagai hubungan inses.
Kisah keluarga Colt kemudian digambarkan sebagai kasus inses terburuk di Australia. Pemerintah lantas membentuk Strike Force Hermoyne, penyelidikan atas tuduhan serius inses, pelecehan seksual anak, dan penelantaran di pertanian keluarga.
"Sebelas anak di kamp adalah hasil hubungan seksual ibu mereka dengan saudara laki-laki, ayah, atau kerabat dekat laki-laki lainnya," demikian laporan lokal yang dikutip detikHealth dari Mirror UK, Sabtu (24/6/2023).
Berdasarkan temuan kasus inses tersebut, banyak anak yang menderita cacat dan masalah medis. 12 anak bahkan mengalami kelainan bentuk wajah hingga kesulitan berbicara.
Mereka bahkan mengalami masalah kebersihan dan buta huruf. Anak-anak keturunan dari hubungan inses ini mengalami kekurangan gizi yang parah, bahkan tidur di samping ember yang berisikan kotoran dan urine.
Masih dari laporan tersebut, polisi juga menemukan keluarga itu menempatkan beberapa anak di panti asuhan. Polisi juga menemukan anak-anak dan orang dewasa yang terlibat dalam aktivitas seksual hingga mengakibatkan anak-anak cacat secara genetik.
Selanjutnya keluarga tersebut juga ditemukan menetap di gudang kotor, tenda dan karavan tanpa pipa ledeng atau air mengalir. Mereka bahkan tidak memiliki akses ke air mengalir, pancuran, toilet atau produk kebersihan dan sebagian besar anak mengalami infeksi jamur.
(hmw/ata)