Idul Adha merupakan hari raya umat muslim yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Tiga hari setelah Idul Adha dinamakan hari tasyrik yakni pada tanggal 11-13 Dzulhijjah.
Lalu, apa itu hari tasyrik? dan kapan hari tasyrik Idul Adha 2023? Simak informasi berikut.
Apa Itu Hari Tasyrik?
Dilansir dari laman NU online, hari tasyrik secara bahasa merujuk pada kata 'tasyriq' yang berarti penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari). Namun, hari tasyrik biasanya merujuk pada tiga hari setelah hari nahar (10 Dzulhijah).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga hari tersebut jatuh pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. Pada hari-hari inilah umat Islam diperkenankan menyembelih hewan kurbannya.
وأيام التشريق ثلاثة بعد يوم النحر سميت بذلك لتشريق الناس لحوم الأضاحى فيها وهو تقديدها ونشرها في الشمس
Artinya: "Hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). Tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut, yaitu mendendeng dan menghampar daging pada terik matahari," (Al-Imam An-Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, [Kairo, Darul Hadits: 2001 M/1422 H], juz IV, halaman 273).
Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, dinamakan hari tasyrik karena pada hari itu orang menjemur daging untuk menjadikannya dendeng. Pendapat lain mengatakan, dinamakan hari tasyrik karena hewan kurban tidak disembelih kecuali setelah matahari memancarkan sinarnya. (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: IV/281).
Sebagian ulama lain berpendapat, hari tasyrik dinamai demikian karena sholat Idul Adha dilaksanakan ketika matahari memancarkan cahaya. Sedangkan ulama lainnya mengatakan, tasyrik adalah takbir pada setiap selesai shalat. (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: IV/281).
Dalam hadits riwayat Imam Muslim hari tasyrik disebut sebagai hari makan dan minum:
عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَزَادَ فِي رواية وَذِكْرٍ لِلَّهِ
Artinya: "Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari zikir,'" (HR Muslim).
Kapan Hari Tasyrik Idul Adha 2023?
Berdasarkan hasil dari sidang isbat pada Minggu, 18 Juni 2023 Pemerintah menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023. Maka Hari Tasyrik akan jatuh pada tanggal berikut:
- 11 Dzulhijjah 1444 H = 30 Juni 2023
- 12 Dzulhijjah 1444 H = 1 Juli 2023
- 13 Dzulhijjah 1444 H = 2 Juli 2023
Sementara itu, hari tasyrik berdasarkan penetapan Muhammadiyah sedikit lebih awal.
Berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijah 1444 H, 1 Dzulhijjah jatuh pada Senin, 19 Juni 2023. Penetapan tersebut mengacu pada hasil hisab wujudul hilal Lembaga Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah pada Januari 2023 lalu.
Mengacu pada penetapan tersebut, maka Hari Tasyrik akan jatuh pada tanggal 29 Juni-1 Juli 2023.
Amalan Hari Tasyrik
Hari tasyrik memiliki sejumlah keutamaan karena pada hari-hari ini adalah waktu di mana kebanyakan orang lalai. Imam Bukhari mengutip hadits keistimewaan ini sebagaimana yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas ra.:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَّ أَنَّهُ قَالَ مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ
Artinya: "Dari sahabat Ibnu Abbas ra., dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, 'Tidak ada amal pada hari-hari ini yang lebih utama daripadanya di hari-hari ini,'" (HR Bukhari).
Berikut beberapa amalan pada hari tasyrik menurut beberapa ulama:
1. Memperbanyak takbir
Imam Bukhari meriwayatkan hadits perihal amal pada Hari Tasyrik. Ia mengutip pandangan Ibnu Abbas ra. perihal perintah zikir pada hari-hari tertentu yang dipahami sebagai hari tasyrik di Surat Al-Baqarah ayat 203.
وقال ابنُ عَبَّاسٍ وَاذْكُرُواْ اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ أَيَّامُ العَشْرِ والأَيَّامُ المَعْدُوْدَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ وكَانَ ابنُ عُمَرُ وأَبُو هُرَيْرَةَ كَانَا يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِي أيَّامِ العَشْرِ يُكبِّرَانِ، ويُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيْرِهِمَا وكَبَّرَ مُحَمَّدٌ بْنُ عَلِيٍّ خَلْفَ النَافِلَةِ
Artinya: "Ibnu Abbas ra. mengatakan, 'Sebutlah nama Allah (zikirlah) pada hari tertentu,' (Surat Al-Baqarah ayat 203). 'Hari 10 dan hari-hari tertentu adalah Hari Tasyrik.' Sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah ra. keluar ke pasar pada hari 10 sambil bertakbir. Orang-orang pun ikut bertakbir karena takbir keduanya. Muhammad bin Ali juga bertakbir setelah shalat sunnah," (HR Bukhari).
Imam Bukhari dalam bab ini juga mengutip sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah yang bertakbir pada Hari Tasyrik. Ia juga meriwayatkan Muhammad bin Ali yang bertakbir setelah melaksanakan shalat sunnah.
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani mengutip pandangan serupa sebagaimana hadits riwayat Imam Bukhari perihal anjuran takbir selesai shalat. Kali ini ia mengutip pandangan Imam Abu Hanifah perihal pembacaan takbir seusai shalat pada Hari Tasyrik.
وكان أبو حنيفة يذهب بالتشريق في هذا إلى التكبير في دبر الصلاة
Artinya: "Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa amal pada Hari Tasyrik adalah takbir setelah shalat," (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/525).
Ibnu Bathal yang juga mensyarahkan Shahih Bukhari mengutip pendapat Mahlab. Menurutnya, amal utama pada Hari Tasyrik adalah pembacaan takbir sebagaimana lafal takbir yang dianjurkan. Bahkan menurutnya, zikir takbir pada Hari Tasyrik lebih utama daripada shalat sunnah.
وقال المهلب العمل فى أيام التشريق هو التكبير المسنون، وهو أفضل من صلاة النافلة
Artinya: "Al-Muhallib mengatakan, 'Amal pada Hari Tasyrik adalah pembacaan takbir yang disunnahkan. Itu (takbiran) lebih utama dari shalat sunnah,'" (Ibnu Bathal, Syarhu Shahihil Bukhari libni Bathal, [Riyadh, Maktabatur Rusyd: tanpa tahun], juz II, halaman 561).
2. Memperbanyak Tahlil, Tahmid, dan Takbir
Ibnu Hajar Al-Asqalani pada akhir pembahasan amal pada hari tasyrik mengutip riwayat hadits yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir.
وقد وقع في رواية بن عمر من الزيادة في آخره فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنَ التَّهْلِيْلِ وَالتَّحْمِيْدِ وَالتَّكْبِيْرِ
Artinya: "Pada riwayat Ibnu Umar ada tambahan kalimat di akhir, 'Perbanyaklah tahlil, tahmid, dan takbir pada Hari Tasyrik,'" (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/529).
3. Mengerjakan Jenis Amal Ibadah Lainnya
Al-Asqalani mengutip pendapat Ibnu Abi Jamrah. Menurutnya, Islam tidak menentukan amal atau zikir tertentu pada Hari Tasyrik. Menurutnya, amal apapun asal dilakukan pada hari tasyrik tetap lebih utama daripada amal yang sama di luar hari tasyrik.
وقال بن أبي جمرة الحديث دال على أن العمل في أيام التشريق أفضل من العمل في غيره
Artinya: "Ibnu Abi Jamrah mengatakan, 'Hadits ini menunjukkan bahwa amal apapun pada Hari Tasyrik lebih utama daripada amal yang sama di luar Hari Tasyrik,'" (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/527).
Pada prinsipnya, hari tasyrik memang waktu istimewa untuk ibadah sehingga apapun amal ibadahnya asal dilakukan pada waktu-waktu yang istimewa maka ganjarannya juga istimewa. Hadits riwayat Imam Bukhari di atas menunjukkan bahwa Allah mengistimewakan waktu-waktu tertentu, sebagaimana Dia mengistimewakan tempat-tempat tertentu.
وأن الغاية القصوى فيه بذل النفس لله وفيه تفضيل بعض الأزمنة على بعض كالأمكنة
Artinya: "Tujuan tertinggi dari hadits ini adalah penghambaan diri sepenuhnya kepada Allah. Hadits ini juga menjadi dalil pengutamaan waktu-waktu tertentu dalam ibadah dibanding waktu lainnya, sebagaimana pengistimewaan tempat-tempat tertentu," (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/528).
Larangan di Hari Tasyrik
Selain melakukan amalan, terdapat juga larangan di hari tasyrik yakni larangan berpuasa.
Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitabnya menyebutkan keharaman puasa pada hari tasyrik.
تتمة: يحرم الصوم في أيام التشريق والعيدين
Artinya: "Pelengkap: puasa pada hari tasyrik dan dua hari raya id haram," (Syekh Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu'in pada Hasyiyah I'anatut Thalibin, [Daru Ihyail Kutubil Arabiyah/Isa Al-Babi Al-Halabi: tanpa tahun], juz II, halaman 273).
Sayyid Bakri mengatakan, hari tasyrik merujuk pada tiga hari setelah 10 Dzulhijjah. Pada hari tasyrik ini umat Islam tidak diperkenankan puasa.
قوله (في أيام التشريق) وهي ثلاثة أيام بعد يوم النحر ويحرم صومها
Artinya: "Redaksi (pada hari tasyrik), yaitu tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah)," (Sayyid Bakri, Hasyiyah I'anatut Thalibin, [Daru Ihyail Kutubil Arabiyah/Isa Al-Babi Al-Halabi: tanpa tahun], II/273).
Pandangan ini didasarkan pada pendapat Imam As-Syafi'i pada qaul jadid-nya. Adapun qaul qadim Imam As-Syafi'i membolehkan jamaah haji tamattu yang tidak memiliki dam untuk berpuasa pada hari tasyrik di dalam hajinya.
Qaul jadid Imam As-Syafi'I mendasarkan pada keumuman larangan puasa pada hadits riwayat Abu Dawud dan Muslim seperti dikutip Syekh Abu Zakariya Al-Anshari dalam Kitab Asnal Mathalib berikut ini.
قوله (وَكَذَا أَيَّامُ التَّشْرِيقِ) وَهِيَ ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ بَعْدَ يَوْمِ الْأَضْحَى لِلنَّهْيِ عَنْ صِيَامِهَا فِي خَبَرِ أَبِي دَاوُد بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ وَفِي خَبَرِ مُسْلِمٍ أَنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Artinya: "(Demikian juga hari tasyrik), yaitu tiga hari setelah Idhul Adha karena larangan puasa pada hadits riwayat Abu Dawud dengan sanad sahih dan pada hadits riwayat Muslim, 'Bahwa itu semua adalah hari makan, minum, dan zikir kepada Allah swt,'" (Syekh Zakariya Al-Anshari, Asnal Mathalib, juz V, halaman 314).
Yang jelas, hari tasyrik merupakan hari makan dan minum di mana umat Islam diperkenankan untuk mengonsumsi daging kurban. Hari tasyrik merupakan hari zikir di mana umat Islam dianjurkan untuk melantunkan takbir muqayyad minimal selepas shalat wajib lima waktu. Adapun penyembelihan kurban dan takbir merupakan bentuk syiar Allah SWT yang perlu dirayakan.
Nah, itulah tadi penjelasan jadwal hari tasyrik dan amalan yang dianjurkan. Semoga bermanfaat ya, detikers
(urw/hsr)