Benarkah Megalodon Masih Hidup sampai Sekarang? Ini Kata Ilmuwan

Benarkah Megalodon Masih Hidup sampai Sekarang? Ini Kata Ilmuwan

Tim detikEdu - detikSulsel
Sabtu, 17 Jun 2023 19:30 WIB
the meg megalodon
Ilustrasi Megalodon (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Megalodon adalah salah satu spesies hiu raksasa yang kabarnya telah lama punah. Namun, apakah ada kemungkinan hewan ganas ini masih tersisa dan bertahan hidup sampai sekarang?

Dilansir dari detikEdu, otodus megalodon mendominasi lautan di Bumi sekitar 20 juta-3,6 juta tahun yang lalu. Sebelum dikabarkan punah, hiu raksasa ini sempat menjadi predator puncak di lautan.

Dilansir Live Science, ukuran gigi megalodon tiga kali lebih besar dari hiu putih besar (Charcharodon charcarias). Hewan ini bisa mempunyai panjang hingga 18 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan muncul kabar bahwa megalodon masih hidup sampai sekarang. Beragam spekulasi di media sosial Twitter hingga TikTok bermunculan dan mencoba menjelaskan bagaimana hiu ini bertahan hidup.

Lantas, apakah benar megalodon hidup sampai hari ini? Apakah ia bersembunyi di lautan?

ADVERTISEMENT

Apakah Megalodon Masih Hidup saat Ini?

Seorang anggota Pimento Research Group bernama Jack Cooper yang mempelajari keanekaragaman laut dari masa ke masa memastikan bahwa berdasarkan studinya bertahun-tahun, megalodon sudah punah.

"Pendapat apapun yang mengatakan bahwa megalodon kemungkinan masih ada di wilayah laut yang belum dijelajahi merupakan omong kosong tanpa adanya bukti yang kredibel," kata mahasiswa doktoral di Universitas Swansea di Inggris Raya ini.

Memastikan Kepunahan Megalodon

Cooper kemudian menjelaskan beberapa alasan sehingga megalodon ini bisa dipastikan telah punah. Menurutnya, jika megalodon memang masih hidup, maka rantai makanan akan sangat berbeda.

"Megalodon tidak sekadar hiu pesisir yang sangat besar, yang mana seharusnya sudah terlihat manusia saat ini, tetapi juga predator puncak yang lebih tinggi di rantai makanan daripada predator laut manapun yang masih hidup. Karena itu, keberadaannya akan berpengaruh besar pada ekosistem laut," jelasnya.

Punahnya megalodon ini juga disebut punya konsekuensi lanjutan. Contohnya paus yang dulu merupakan salah satu mangsa utama megalodon kini menjadi lebih besar. Hal ini dikarenakan tidak ada lagi predator lebih tinggi yang memakannya.

Mamalia laut terbesar seperti paus biru yang baru berevolusi setelah megalodon punah menjadi bukti nyata. Melihat kondisi ini, bisa dipastikan bahwa tidak ada lagi megalodon di rantai makanan saat ini.

Megalodon di Palung Mariana?

Saat ini para ilmuwan berusaha mencari tahu kemungkinan megalodon masih hidup di beberapa wilayah paling misterius di lautan, salah satunya Palung Mariana. Kawasan ini membentang hingga 10.935 meter di bawah permukaan laut.

Namun, menurut Cooper hiu raksasa seperti megalodon tidak akan bertahan hidup di lingkungan yang tidak ramah seperti Palung Mariana. Dari temuan peneliti, ukuran hiu laut dalam tak ada yang mendekati 20 meter.

Diperkirakan megalodon juga akan makan mangsa berukuran besar. Mangsa-mangsa yang berukuran kecil bukan sumber makanan memadai bagi mereka.

"Palung Mariana sebagian besar menjadi tempat hidup mikroskopis yang tidak akan (cukup) untuk memberi makan satu megalodon, terlebih satu populasi rahasianya," kata Cooper.

Kenapa Megalodon Punah?

Seorang ahli paleobiologi di Universitas DePaul di Chicago bernama Kenshu Shimada yang mempelajari megalodon mengungkapkan bahwa klaim hiu besar ini masih hidup tidak pernah terbuktikan.

Dia kemudian menjelaskan bahwa ada beberapa perkiraan alasan megalodon tidak bertahan hidup. Hipotesis utama kepunahan megalodon yaitu karena perubahan iklim atau persaingan dengan hiu putih besar yang muncul beberapa juta tahun yang lalu.

Cooper pun setuju bahwa perubahan iklim bisa jadi alasan utama kepunahan megalodon. Dia menjelaskan, kepunahan megalodon sebagian besar disebabkan oleh penurunan permukaan laut dari zaman Pliosen sekitar 5,3 juta-2,6 juta tahun yang lalu.

"Penurunan secara dramatis ini mempengaruhi habitat pesisir megalodon dan mangsanya," ujar Cooper.

Akibat perubahan habitat tersebut, megalodon pun tidak lagi leluasa untuk hidup dan makan dengan sumber daya berlimpah. Padahal hiu raksasa tersebut butuh mengembalikan banyak energi demi mengimbangi ukuran badan dan gaya hidup sebagai predator aktif.

"Permukaan laut saat ini umumnya tetap jauh lebih rendah daripada era Pliosen, sehingga kondisi saat ini jauh dari cocok untuk mereka," sambungnya.

Jika saat ini megalodon masih hidup, kemungkinan manusia akan tahu karena nasibnya juga akan terancam seperti hiu putih besar. Saat ini sebanyak 100 juta hiu dibunuh manusia per tahun, terutama hiu berukuran besar.

"Megalodon mungkin tidak akan mampu bertahan hidup dari (ancaman) manusia ketimbang sebaliknya," pungkas Cooper.




(urw/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads