Minibus yang dikendarai anggota TNI Koptu Sufendi di Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) ditabrak truk pengangkut minyak sawit mentah (CPO). Tiga orang penumpang tewas, termasuk istri dan balita Koptu Sufendi.
Kecelakaan maut itu terjadi di Jalan Tjilik Riwut KM 40 Desa Jeramas, Kecamatan Cempanga pada, Senin (12/6) sekira pukul 14.30 WIB. Awalnya, truk dari arah Palangkaraya menuju Sampit berpapasan dengan mobil yang hendak masuk ke SPBU.
"Mobil yang di depan dump truck itu ada indikasi akan masuk ke SPBU," ungkap Kasat Lantas Polres Kotim AKP Azmi Halim Permana kepada detikcom, Kamis (15/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azmi melanjutkan truk yang dikemudikan Agus Irwanto banting setir karena menghindari mobil yang hendak masuk SPBU tersebut. Namun di depan truk, datang mobil Avanza yang dikemudikan Koptu Sufendi.
"Mendadak dump truck banting setir ke kanan dan mengambil jalur berlawanan, tidak lama lewat Avanza itu," jelasnya.
Truk itu pun menabrak minibus di bagian kanan. Minibus itu kehilangan kendali dan masuk ke jalur berlawanan.
"Mobil Avanza hilang kendali hingga masuk ke jalur berlawanan," ucap Azmi.
Minibus yang berisi 7 orang termasuk Koptu Sufendi menjadi korban. Seluruh penumpang diketahui sekeluarga.
"Di mobil Avanza itu ada ibu, anak, saudara ipar. Iya (kecelakaan satu keluarga)," ucap Azmi.
Kecelakaan itu mengakibatkan 3 penumpang dalam minibus tewas, di antaranya Moch Tohir (58), istri Koptu Sufendi, Siti Purna (39) dan balitanya yang masih berusia 2 tahun.
"Di mobil Avanza, tiga orang tewas dan empat lainnya mengalami luka," paparnya.
Sementara Koptu Sufendi dan dua keponakannya, Sofi dan Aping mengalami luka-luka dan sedang dirawat. Ipar Koptu Sufendi, Musroning juga dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan kritis.
"Sopirnya anggota TNI (Koptu Sufendi) saat ini masih dalam perawatan," tambah Azmi.
Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan saksi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Sopir truk yang dilaporkan selamat kini sudah diamankan untuk menjalani pemeriksaan.
"Kita masih olah TKP, masih kita gelarkan, dan masih periksa saksi-saksi," jelasnya.
(sar/ata)