Fakta-fakta Bunker Narkoba di UNM Makassar hingga 5 Alumni Kampus Ditangkap

Kota Makassar

Fakta-fakta Bunker Narkoba di UNM Makassar hingga 5 Alumni Kampus Ditangkap

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 11 Jun 2023 09:16 WIB
Lokasi bunker narkoba di FBS UNM. Dokumen Istimewa
Foto: Lokasi bunker narkoba di FBS UNM. Dokumen Istimewa
Makaassar -

Bunker penyimpanan narkoba dalam kampus yang sebelumnya diungkap Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga kuat berada di Universitas Negeri Makassar (UNM). Pihak kampus terkait pun memberikan sejumlah penjelasan atas dugaan tersebut.

Adanya bunker narkoba di dalam salah satu kampus di Makassar awalnya diungkapkan oleh Dirnarkoba Polda Sulsel Kombes Dodi Rahmawan. Dia menyebut bunker itu sempat menyimpan 3 kilogram sabu lengkap dengan catatan transaksi jual belinya.

"(Bunker berupa) ada brankas untuk penyimpanan barang bukti dan transaksi. Pengakuan terakhir sebenarnya sudah masuk 3 kilo karena beredar cukup lama," kata Dodi dalam dalam keterangannya di Mapolda Sulsel, Kamis (8/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Dodi belum mengungkap lebih jauh seluk beluk bunker narkoba tersebut dengan alasan pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap sindikat di balik adanya bunker narkoba tersebut.

"Yang jelas inilah mirisnya kondisi yang kita hadapi. Area kampus yang seyogyanya itu untuk pendidikan untuk menunjukkan prestasinya di dunia pendidikan justru dijadikan marketing, market," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dirangkum detikSulsel, berikut fakta-fakta bunker narkoba yang diduga kuat berada di UNM Makassar kampus Parang Tambung:

1. Ramai Sorotan Rektor Kampus Ternama

Pernyataan Kombes Dodi Rahmawan tersebut sontak ramai disoroti sejumlah rektor kampus ternama di Makassar. Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin Jompa misalnya, dia mempertanyakan di mana sebenarnya keberadaan bunker narkoba yang diungkap kepolisian itu.

"Di mana sebenarnya?" ucap Jamaluddin kepada detikSulsel, Jumat (9/6).

Oleh sebab itu, Jamaluddin mendorong polisi untuk membuka saja nama kampus lokasi bunker narkoba tersebut. Dia menegaskan Unhas siap mendukung pihak kepolisian dalam pengungkapan kasus ini.

"Saya setuju (nama kampus dibuka). Kita support kepolisian untuk membuka," kata Jamaluddin.

Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makassar Hamdan Juhannis lebih menyoroti informasi bahwa bunker narkoba itu berada di kampus ternama di Makassar. Dia mendesak polisi segera membukanya.

"Saya sudah membaca berita itu beberapa hari yang lalu. Disebutkan bunker narkoba itu ditemukannya di kampus ternama, sebaiknya disebutkan saja supaya jelas kampus mana yang dimaksud," ujar Hamdan kepada detikSulsel, Sabtu (10/6).

Rektor UNM Husain Syam tak ketinggalan mendorong kepolisian segera membuka nama kampus yang menjadi lokasi bunker.

"Karena itu kalau terungkap ada narkoba ditemukan maka harus diupayakan ditemukan siapa oknum pelakunya," ujar Husain Syam kepada detikSulsel, Jumat (9/6).

Awalnya Husain mengatakan belum pernah menerima laporan ada bunker narkoba di UNM. Namun dia juga enggan berspekulasi terkait lokasi kampus yang dimaksud.

"Dan kalau seandainya itu ada, pertanyaan saya siapa yang terindikasi melakukan penyimpanan narkoba dalam kampus. Kalau ada oknum yang menyatakan ada lalu tidak diketahui dengan jelas siapa oknumnya, maka bisa juga diduga ada oknum yang spekulasi dengan cara membawa masuk narkoba lalu dia sendiri yang menemukan," tutur Husain.

Simak di halaman selanjutnya dugaan bunker narkoba di FBS UNM..

2. Bunker Narkoba Diduga Berada di Kawasan FBS UNM

Belakangan bunker penyimpanan narkoba yang sebelumnya diungkap kepolisian itu diduga kuat berada Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM. Pihak BEM FBS turut membenarkan dugaan itu.

"Saya benarkan perihal adanya bunker di dalam kampus FBS," ujar Presiden BEM FBS UNM Rusci Lestari Syam kepada detikSulsel, Sabtu (10/6).

Fakultas Bahasa dan Sastra diketahui berada di kampus UNM yang terletak di Jalan Mallengkeri, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Makassar. Sejumlah anggota Ditresnarkoba Polda Sulsel disebut sudah memasang garis polisi di sekretariat yang menjadi bunker narkoba tersebut, Jumat (9/6/2023).

3. Polisi Tangkap 5 Alumni

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana enggan mengkonfirmasi lebih jauh soal dugaan bunker berada di FBS UNM. Namun dia mengungkapkan ada 5 orang yang ditangkap terkait bunker narkoba tersebut.

"Ada 5 orang yang diamankan dimintai keterangan," ujar Kombes Suartana saat dimintai konfirmasi terpisah, Sabtu (10/6).

Suartana mengatakan penangkapan tersebut berawal dari diamankannya seorang warga. Pihaknya kemudian melakukan pengembangan sehingga total yang diamankan 5 orang.

"Ada informasi masyarakat, diamankan 1. Terus dikembangkan jadi total 5 diamankan," kata Suartana.

Dia mengatakan pihaknya belum bisa menjelaskan lebih jauh. Pasalnya tim Ditresnarkoba Polda Sulsel masih melakukan pengembangan.

"Sekarang masih dikembangkan makanya kita belum berani buka. Karena bisa saja ada hasil temuan yang baru," kata Suartana.

4. UNM Keberatan dengan Istilah Bunker Narkoba

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Makassar (UNM) A Muhammad Idkhan tak menampik ada kasus pengungkapan narkoba di FBS UNM yang membuat 5 orang alumni kampus ditangkap. Namun dia menegaskan pihaknya tak sepakat dengan istilah bunker narkoba yang disampaikan pihak kepolisian tersebut.

"Setelah saya melihat di lokasi, ternyata yang dimaksud bunker itu tidak benar. Jadi yang benar itu adalah brankas kecil yang berada di bawah lantai," ujar A Muhammad Idkhan kepada wartawan, Sabtu (10/6).

Idkhan lantas mengatakan pihaknya keberatan dengan istilah bunker. Dia beranggapan bunker seharusnya memiliki ukuran cukup besar.

"Jadi kami keberatan kalau dikatakan bunker karena pengertian bunker itu adalah bisa sebesar apa, ternyata setelah kita lihat di lokasi itu hanya sebatas brankas kurang lebih (ukuran) 40×40 centimeter," tuturnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya....

5. UNM Tegaskan 5 Orang Ditangkap Bukan Mahasiswa

Idkhan menegaskan 5 orang yang ditangkap polisi terkait bunker penyimpanan narkoba bukan mahasiswa melainkan oknum alumni. Namun dia menegaskan pihaknya akan mengambil tindakan jika ada mahasiswa yang ikut terlibat.

"Jika ada mahasiswa UNM yang terlibat maka pihak pimpinan akan mengambil ketegasan yaitu dengan melakukan pemecatan," ucapnya.

Idkhan menjelaskan pihaknya saat ini masih menunggu data 5 orang yang telah ditangkap itu dari polisi. Dia mengatakan tidak menutup kemungkinan ada oknum mahasiswa yang terlibat.

"Tapi kita juga menunggu berita dari kepolisian, kalau dia melakukan pengembangan misalkan tidak menutup kemungkinan apakah ada mahasiswa yang terlibat. Kalau data itu sudah lengkap kami terima dari pihak kepolisian penyidik, maka tentunya kami pimpinan akan melakukan rapat dengan pihak rektorat dalam hal ini langsung mengambil keputusan," tambahnya.

6. UNM Siap Bantu Penyelidikan Polisi

Idkhan mengatakan UNM menyerahkan sepenuhnya kasus ini untuk ditangani pihak kepolisian. Namun dia juga memastikan pihaknya siap membantu polisi membongkar sindikat di baliknya.

"Sepenuhnya masalah ini kami serahkan pada pihak kepolisian, namun demikian kita juga tetap melakukan koordinasi kemungkinan yang terjadi," kata Idkhan kepada wartawan di UNM Kampus Parang Tambung, Jalan Mallengkeri, Kota Makassar, Sabtu (10/6).

"Misalkan pihak kampus untuk bisa berkontribusi sehingga penyidikan ini bisa berjalan dan cepat sehingga betul-betul murni melakukan penyidikan sehingga menyebut tersangkanya siapa," lanjut dia.

Idkhan juga menanggapi pernyataan kepolisian yang menyebut kasus narkoba di kampus ini sudah terjadi sejak lama. Dia mengaku pihaknya baru mengetahui hal tersebut.

"Jadi sebenarnya kami tidak ketahui itu lagi kami menginginkan koordinasi dari pihak kepolisian, bahwa kalau memang dikatakan sejak lama kenapa baru sekarang. Harusnya kalau tahu ada seperti itu koordinasi dengan kami di kampus," kata dia.


Hide Ads