Bentrok dua kelompok warga masing-masing dari Suku Dani dan Suku Mee kembali pecah di Nabire, Papua Tengah. Sedikitnya ada tujuh rumah dibakar dalam peristiwa tersebut.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Adi Prabowo mengatakan bentrokan pecah di Kilometer 80 dan kilometer 64 pada Rabu (7/6) sekitar pukul 22.45 Wita. Total ada 7 rumah yang dibakar di lokasi bentrokan.
"Terjadi pembakaran rumah warga dan dari data sementara personel di lapangan bahwa di Km 80 sebanyak 6 rumah dan Km 64 sebanyak 1 rumah yang merupakan rangkaian pasca konflik 2 kelompok warga," kata Kombes Benny kepada detikcom, Jumat (9/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Benny, kepolisian bersama sejumlah pihak terkait sebenarnya sudah mengundang 2 kelompok warga yang bertikai setelah bentrokan yang pertama menewaskan dua warga pada Senin (5/6) lalu. Ketegangan dua kelompok warga tersebut sempat mereda.
Namun ketegangan kembali terjadi lantaran kelompok Suku Mee yang berasal dari luar Nabire tersulut emosi atas bentrokan yang terjadi. Mereka diduga masuk ke Nabire.
"Jadi korban dari Suku Mee itu sudah mau dikasih santunan. Tapi masyarakat Suku Mee dari kabupaten sekitar karena punya rasa simpati mereka turun," kata Benny.
"Iya betul (Suku Mee dari luar Nabire), dari Dogiyai, Tolikara sama Paniai," katanya.
Kelompok yang berasal dari luar Nabire itulah yang diduga datang melakukan pembakaran rumah di Nabire. Namun Benny mengaku belum menerima laporan lebih lanjut apakah ada korban luka atau meninggal di balik pembakaran rumah tersebut.
"Kemarin itu sudah ada pertemuan lagi dengan Forkopimda dengan masyarakat di Distrik Topo, Nabire. Saya belum dapat laporannya juga," kata Benny.
Bentrok gegara Lahan
Sebelumnya diberitakan, pertikaian maut melibatkan dua kelompok warga di Nabire tersebut dipicu pencabutan tapal batas lokasi tanah adat di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire.
"Permasalahan tapal batas yang rencananya akan dilaksanakan sore tadi di Polres Nabire, namun kenyataannya terjadi saling serang antara Suku Mee dan Suku Dani," ujar Benny, Selasa (6/6).
Akibat insiden tersebut, Benny menyatakan dua warga tewas. Kedua korban berasal dari suku Mee dengan luka panah dan bacokan senjata tajam.
"Untuk saat ini dua korban tersebut telah dibawa ke RSUD Nabire," ungkap Kombes Benny.
(hmw/sar)