Kasus HIV/AIDS di Papua Barat Naik Pascapandemi COVID, 830 Orang Positif

Papua Barat

Kasus HIV/AIDS di Papua Barat Naik Pascapandemi COVID, 830 Orang Positif

Juhra Nasir - detikSulsel
Selasa, 06 Jun 2023 20:25 WIB
Ilustrasi HIV
Foto: Getty Images/iStockphoto/InspirationGP
Sorong -

Kasus HIV/AIDS di Papua Barat meningkat pascapandemi COVID-19. Yayasan Sorong Sehati mencatat ada 830 orang dinyatakan positif pada tahun 2022.

"Iya (kasus HIV/AIDS) naik signifikan," ujar Ketua Yayasan Sorong Sehati, Tri Joko Iriawan kepada detikcom, Selasa (6/6/2023).

Iriawan mengatakan kenaikan ini dipicu setelah pihaknya kembali gencar melakukan tes kesehatan. Hal ini setelah pelayanan kesehatan saat pandemi masih dibatasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena pelayanan kesehatan dan kami LSM gencar lakukan tes usai wabah COVID-19," tambahnya.

Iriawan melanjutkan berdasarkan data pengidap HIV/AIDS yang dihimpun sistem informasi HIV/Aids (SIHA), pada tahun 2020 ditemukan ada 527 kasus. Selanjutnya menurun pada 2021 menjadi 424 kasus.

ADVERTISEMENT

"Tahun 2021 kasus turun karena pembatasan di layanan baik di rumah sakit maupun di puskesmas akibat COVID-19," bebernya.

Sementara pada tahun 2022 naik 830 kasus HIV/AIDS. Pada tahun 2023 tepatnya periode Januari hingga April 2023 tercatat 222 kasus.

Iriawan menjelaskan jika diakumulasi dari data perkembangan pengidap HIV/AIDS 10 tahun terakhir, tercatat ada 6.669 kasus sejak tahun 2013-2023.

"10 tahun terakhir sudah 6.699 pengidap HIV. Tapi yang baru pengobatan hanya 2.829," ungkapnya.

Dia menyebutkan kalangan perempuan dan usia produktif mendominasi pengidap HIV/AIDS di Papua Barat.

"Perempuan dan usia 25 hingga 49 tahun yang paling banyak mengidap HIV/AIDS," imbuh Iriawan.

Menurutnya ada 10 puskesmas di Sorong yang saat ini dapat melayani tes HIV. Lembaga sosial masyarakat melakukan pendampingan.

"Berbeda dengan daerah lain, kesadaran dari masyarakat untuk melakukan tes HIV masih sangat minim," paparnya.

Iriawan menambahkan pihaknya terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi pencegahan HIV/AIDS. Dia berharap warga utamanya ibu hamil proaktif untuk melakukan pemeriksaan.

"Kami juga berharap semua ibu hamil wajib screening HIV guna mengantisipasi bila hasilnya positif diawal kehamilan, sudah bisa dilakukan pencegahan kepada janinnya," jelasnya.




(sar/hsr)

Hide Ads