Pemprov Sulsel Ajukan Anggaran ke Pusat Perbaiki Jalan Rusak Seko 13 Km

Pemprov Sulsel Ajukan Anggaran ke Pusat Perbaiki Jalan Rusak Seko 13 Km

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Senin, 05 Jun 2023 21:45 WIB
Keadaan jalan yang berlumpur di Kecamatan Seko, Luwu Utara.
Foto: Dok. Istimewa
Luwu Utara -

Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) mengusulkan anggaran ke pemerintah pusat untuk penanganan jalan rusak di Kecamatan Seko, Luwu Utara (Lutra) sejauh 13 kilometer. Sebelumnya seorang tukang ojek diduga tewas karena kelelahan usai melintasi jalan rusak tersebut.

"Kita usulkan menggunakan APBN, tahun ini rencananya mulai perbaikan jalan yang ada di Seko," kata Kepala Dinas Bina Marga Sulsel Astina Abbas kepada detikSulsel, Senin (5/6/2023).

Astina mengungkapkan anggaran tersebut diajukan lewat Inpres Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah. Ruas jalan di Seko yang diusulkan dalam Inpres sepanjang 13 kilometer (Km).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya karena jalan tersebut memang memenuhi kriteria Inpres. Kami usulkan perbaikan itu sepanjang 13 Km, semoga semuanya itu ditangani tahun ini. Kami juga sementara menunggu," ungkapnya.

Sementara Kepala Bidang Jalan Dinas Marga Sulsel Irawan mengatakan pihaknya hanya mengajukan proposal ke pusat melalui Inpres untuk bantuan penanganan Jalan Seko sejauh 13 km. Anggaran yang disetujui tergantung dari pemerintah pusat.

ADVERTISEMENT

"Yang 13 Km itu menuju Seko-nya yang kita usulkan Inpres. Kenapa Inpres karena sebenarnya banyak juga jalan provinsi selain Seko yang harus kita tangani. Jadi kita memanfaatkan sumber-sumber yang ada, begitu ada Inpres, kita ajukan," tutur Irawan.

Irawan melanjutkan selain mengajukan anggaran lewat APBN, pihaknya juga sudah menganggarkan pembangunan jalan Seko di APBD 2023. Anggarannya senilai Rp 8 miliar untuk penanganan ruas jalan Kecamatan Rongkong dan Kecamatan Seko.

"Iya tetap ada ada (anggaran dari APBD Sulsel). Tahun 2023 kami anggarkan juga Rp 8 miliar," tuturnya.

Menurutnya, pengerjaan jalan rusak di Seko dilakukan bertahap. Sejak tahun 2019, puluhan miliar anggaran sudah dikucurkan di wilayah tersebut.

"Tiap tahun Pemprov menganggarkan jalan menuju Seko mulai dari 2019 buka lahan, sampai 2023 ini. Tapi pada tahun 2022 kemarin itu terlewat karena ada anggaran 2021 yang berlanjut di 2022," papar Irawan.

"Ada puluhan kilo itu sampai ke Seko, 2020 dan tahun 2021 itu banyak kita anggarkan, saya kurang tau detailnya tapi puluhan miliar," tambahnya.

20 Tahun Jalan di Seko Berlumpur

Salah seorang warga Seko, Fajar mengatakan kondisi ruas jalan di Seko berlumpur dan penuh kubangan membuat wilayah Seko terisolir. Menurutnya, kondisi tersebut sudah berlangsung lama sudah hampir 20 tahun.

"Sudah lama sekali kondisinya berlumpur dan penuh kubangan, sudah mau hampir 20 tahun. Seko dari dulu sampai sekarang terisolir karena kondisi jalan rusak," ucap Fajar.

Dia menambahkan, di Jalan Poros Kecamatan Rongkong-Seko hanya ada 1 Km jalan yang sudah dibeton. Selebihnya kata dia, jalan kondisinya sudah rusak parah, ini membuat warga yang hendak ke Seko harus menempuh waktu 2 hari 2 malam.

"Pokoknya hanya sekitar 1 Km jalan yang sudah dirabat di Rongkong-Seko, selebihnya itu sudah rusak parah sampai Seko. Kita warga biasanya harus tempuh 2 hari 2 malam baru sampai di Seko karena jalan ini. Belum lagi kalau hujan," ujarnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya...

Tukang Ojek Tewas Kelelahan

Sebelumnya, tukang ojek bernama Gideon (50) di Luwu Utara meninggal diduga karena kelelahan saat melewati jalan rusak di Kecamatan Seko. Jasadnya kemudian ditandu warga sejauh 6 kilometer karena jalan rusak tersebut benar-benar sulit diakses ambulans.

"Mungkin faktor kelelahan. Memang kita tukang ojek sudah sering lewati jalur ini, tapi namanya kita manusia juga pasti capek juga," ungkap rekan korban sesama tukang ojek Seko, Fajar Limbong kepada detikSulsel, Sabtu (3/6).

Jenazah Gideon ditandu dari Kecamatan Seko menuju Kecamatan Rongkong pada Kamis (1/6). Jasad korban ditandu menggunakan keranda yang terbuat dari bambu.

Warga bersama aparat kepolisian membantu menggotong jasad korban selama kurang lebih 1 setengah jam. Warga melewati jalan yang penuh kubangan dan berlumpur.

"Jenazahnya ditandu sejauh 6 Km menuju Kecamatan Rongkong. Di wilayah Seko itu tidak ada mobilitas ambulans karena jalan rusak," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(hsr/sar)

Hide Ads