Kronologi Tukang Ojek di Lutra Tewas Kelelahan Usai Lewati Jalan Rusak Seko

Kronologi Tukang Ojek di Lutra Tewas Kelelahan Usai Lewati Jalan Rusak Seko

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Sabtu, 03 Jun 2023 16:31 WIB
Tukang ojek di Seko, Luwu Utara meninggal diduga karena kelelahan usai lewati jalan rusak.
Foto: Tukang ojek di Seko, Luwu Utara meninggal diduga karena kelelahan usai lewati jalan rusak. (Dok. Istimewa)
Luwu Utara -

Tukang ojek bernama Gideon (50) di Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga tewas kelelahan usai melewati jalan rusak di Kecamatan Seko. Gideon meninggal saat singgah di warung memesan makanan.

Gideon meninggal di sebuah warung di Kampung Mabusa, Kecamatan Seko pada Kamis (1/6) sekitar pukul 15.00 Wita. Saat itu tubuh korban dalam kondisi gemetar.

"Waktu di Kampung Mabusa itu dia sempat singgahi warung minta nasi dalam keadaan gemetar. Pas pemilik warungnya datang bawa nasi yang diminta, Gideon sudah ditemukan tidak sadarkan diri," kata rekan korban sesama tukang ojek Seko, Fajar Limbong kepada detikSulsel, Sabtu (3/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fajar menjelaskan, sehari sebelum meninggal Gideon awalnya menempuh perjalanan dari Kecamatan Sabbang menuju Seko pada Rabu (31/5). Gideon mengangkut sembako pesanan warga dengan sepeda motornya.

Menurutnya korban sempat singgah menginap di Desa Labembeng, Kecamatan Rongkong. Keesokan harinya, korban kembali melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Seko.

ADVERTISEMENT

"Dia angkut sembako begitu ke Seko. Awalnya sehat, bahkan sempat bernyanyi-nyanyi kemudian singgah bermalam di Labembeng," paparnya.

Fajar menegaskan tukang ojek bermalam mengantar pesanan warga sudah hal yang wajar di Seko. Pasalnya medan yang dilalui berat dengan jalanan yang rusak parah.

"Biasanya kan kita tukang ojek ini menempuh waktu 2 hari 1 malam kalau ke Seko karena jalanan. Nah setibanya di Mabusa, singgah di warung dan di situ dia meninggal," ungkapnya.

Jasad Gideon kemudian ditandu menuju dari Kecamatan Seko menuju Kecamatan Rongkong sejauh 6 kilometer. Warga bersama aparat kepolisian menggotong jenazah menggunakan keranda yang terbuat dari bambu.

"Jenazahnya ditandu sejauh 6 Km menuju Kecamatan Rongkong. Di wilayah Seko itu tidak ada mobilitas ambulans karena jalan rusak," ungkap Fajar.

Warga secara bergantian menandu jenazah Gideon. Mereka menempuh perjalanan panjang dengan kondisi jalan berlumpur dengan banyak kubangan.

"Jadi kami bergantian mengangkat jenazah sampai dapat ambulans. Waktunya itu kurang lebih 1 setengah jam baru tiba, setelah lewati jalan rusak dan berlumpur," terangnya.

Sosok Gideon di Mata Rekan

Fajar mengatakan Gideon dan dirinya sudah bersahabat sejak lama. Gideon menjadi tukang ojek di wilayah terpencil Seko sejak tahun 2020 lalu.

"Sudah sahabat sejak dulu, karena kebetulan saya juga tetangga, biasanya selalu juga sama kalau antar barang ke Seko," imbuh Fajar.

Menurutnya, Gideon merupakan sosok yang sangat pekerja keras dan tidak pernah menolak pesanan saat ada warga yang memesan sembako di Seko. Hal itu dilakukannya demi memenuhi kehidupan keluarganya.

"Dia (Gideon) tidak pernah mengeluh, tidak pernah menolak kalau ada pesanan, iya pekerja keras. Dia begitu semua untuk penuhi keluarganya," pungkasnya.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads