Sebanyak 40 rumah terendam banjir yang tersebar di 3 kecamatan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau warga mengungsi ke tempat aman.
"Ada tiga lokasi yang terkena banjir Kecamatan Sinjai Utara, Sinjai Tengah, dan Sinjai Timur. Dari tiga lokasi itu sebanyak 40 rumah yang terendam banjir," kata Analis Bencana BPBD Sinjai Andi Octave Amier kepada detikSulsel, Senin (5/6/2023).
BPBD Sinjai melaporkan wilayah terdampak banjir yakni Kecamatan Sinjai Utara 34 rumah, Kecamatan Sinjai Timur 4 rumah dan Kecamatan Sinjai Tengah 2 rumah. Dari wilayah tersebut ada 47 KK atau 133 warga terdampak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Octave mengatakan, banjir yang turut dipicu intensitas curah hujan yang tinggi terjadi sejak Minggu (4/6). Banjir juga disebabkan karena Sungai Mangngottong meluap.
"Kita imbau kepada warga untuk mengungsi. Apalagi yang wilayahnya ada potensi ancaman bencana," sebutnya.
Octave menambahkan, bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun banjir turut merendam fasilitas umum berupa jalan, area persawahan, dan tambak.
"Tidak ada korban jiwa. Tetapi tambak ikan, persawahan warga terendam banjir dan gagal panen, ruas jalan tergenang air setinggi 50 cm. Namun kebutuhan pokok yang paling mendesak bagi warga yang terdampak banjir," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, bencana longsor juga menerjang empat desa di Sinjai. Wilayah itu, yakni Desa Kanrung (Kecamatan Sinjai Tengah), Desa Lamattariattang (Kecamatan Bulupoddo), Desa Mattunrung Tellue (Kecamatan Sinjai Tengah), dan Kelurahan Biringere (Kecamatan Sinjai Utara).
"Ada empat desa yang terjadi longsor tadi pagi. Hampir semua bersamaan karena diterjang banjir," sebut Octave saat dikonfirmasi, Minggu (4/6).
Octave menerangkan, longsor yang terjadi di Desa Lamattariattang masih bisa dilewati kendaraan roda empat. Hanya saja harus satu jalur dan tidak bisa untuk kendaraan truk.
"Jalan amblas sekitar 30 meter panjangnya, dengan kedalaman 5 meter. Harus ditangani cepat karena kalau ada kendaraan yang lewat atau ada getaran itu jalanan terkikis. Kalau truk dan yang bermuatan berat untuk sementara dilarang lewat," jelasnya.
(sar/nvl)