Demo warga Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kantor PT Aneka Tambang (Antam) berakhir ricuh. Massa aksi dan aparat keamanan saling lempar batu hingga polisi menembakkan gas air mata.
Pantauan detikcom di kawasan pertambangan Blok Mandiodo PT Antam, Desa Mandiodo, Kecamatan Molawe, Senin (5/6/2023), massa mulai berdatangan sekitar pukul 11.30 Wita. Warga yang tiba di lokasi langsung mencoba menerobos barikade polisi.
Polisi pun langsung menembakkan gas air mata ke arah warga. Sementara warga membalas dengan melempar batu ke arah aparat kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keadaan di lokasi pun sempat memanas dan kacau. Setidaknya dilaporkan ada dua warga yang mengalami luka, dan tiga orang dari anggota polisi.
"Tembakan gas air mata tadi itu karena aturan sesuai SOP yang ada, kita tembakan untuk peringatan," kata Kapolres Konawe Utara AKBP Priyo Utomo ditemui di lokasi aksi, Senin (5/6).
Priyo mengungkapkan ada oknum yang berupaya menyusup di dalam barisan massa aksi hingga terjadi pelemparan batu. Namun begitu, Priyo menuturkan kericuhan bisa dikendalikan dengan upaya persuasif oleh polisi.
"Kalau lempar batu mungkin ada oknum penyusup di luar yang memancing sehingga situasi sempat tidak terkendali, tapi alhamdulillah cepat dikendalikan semuanya," ujarnya.
Sementara, koordinator massa aksi Jefry menuturkan aksi memang sempat ricuh karena massa hendak menerobos masuk ke dalam kawasan kantor PT Antam. Namun saat itu dihalangi oleh aparat kepolisian.
"Ada aksi saling dorong massa aksi dan polisi karena massa ingin masuk ke dalam menyegel kantor PT Antam tapi dihalangi polisi," ujarnya.
Jefry menuturkan, aksi itu dilakukan warga untuk menuntut PT Antam terkait aktivitas di blok Mandiodo yang dihentikan. Hal itu kemudian membuat banyak karyawan yang akhirnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Dampaknya banyak karyawan-karyawan yang di-PHK, ada sekitar 30 orang di-PHK akibat tertutupnya blok Mandiodo," ujarnya.
Selain itu, Jefry mengatakan aktivitas tambang yang berhenti di blok Mandiodo juga berimbas pada usaha warga di sekitar lokasi. Termasuk usaha rumah makan hingga kos-kosan warga.
"Kami sampaikan hari ini tidak akan meninggalkan tempat sampai tuntutan kami benar-benar diakui dan diputuskan oleh PT Antam," ujarnya.
Sementara itu, manajemen PT Antam diketahui tidak berada di lokasi aksi. Hingga pukul 14.30 Wita, massa sudah berhasil menduduki kantor PT Antam di kawasan blok Mandiodo.
(asm/sar)