Keluarga Ikhlas Kasus Siswa SMP Athirah Tewas Disetop, Tetap Merasa Janggal

Kota Makassar

Keluarga Ikhlas Kasus Siswa SMP Athirah Tewas Disetop, Tetap Merasa Janggal

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Minggu, 04 Jun 2023 15:55 WIB
Pejabat Kemenhub Benny Nurdin Yusuf saat memantau lokasi anaknya, Basman Nafa Yaskura (15) tewas terjatuh dari lantai 8 SMP Athirah Makassar. detikSulsel/Ihksan
Foto: Pejabat Kemenhub Benny Nurdin Yusuf saat memantau lokasi anaknya, Basman Nafa Yaskura (15) tewas terjatuh dari lantai 8 SMP Athirah Makassar. detikSulsel/Ihksan
Makassar -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.

Polisi menghentikan penyelidikan kasus tewasnya siswa SMP Athirah Makassar Basman Nafa Yaskura (15) usai terjatuh dari lantai 8 sekolah. Namun keluarga korban masih menganggap ada hal yang janggal.

"Kalau penghentian itu kan tugasnya polisi, masa saya bilang jangan dihentikan kalau polisi sudah menghentikan," ujar ayah Basman, Benny Nurdin Yusuf saat dihubungi detikSulsel, Minggu (4/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SMP Athirah Makassar. Dokumen IstimewaRekaman CCTV saat Basman Nafa Yaskura tiba di SMP Athirah Makassar. Foto: Dokumen Istimewa.

Meski penyelidikan dihentikan polisi, pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu menganggap masih ada yang janggal atas kematian anaknya. Pihak keluarga, kata dia, masih tetap akan mencari fakta baru penyebab anaknya meninggal.

"Berarti polisikan sudah berkeyakinan ya, ya saya dari pihak keluarga tentu akan berupaya mencari fakta-fakta baru apa yang bisa meyakinkan saya, meyakinkan semua keluarga bahwa betul," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Benny mengapresiasi kinerja kepolisian dalam mengusut kasus tewasnya Basman. Meskipun dirinya sendiri sebetulnya belum merasa puas dengan apa yang telah menimpa anaknya.

"Kalau kami dari pihak keluarga sudah, ya sudahlah kan kerja polisi dari awal sudah menyampaikan. Saya kira profesional lah polisi, saya yakin itu. Kalau polisi sudah menyatakan seperti itu masa saya mau bantah bahwa itu tidak benar," jelasnya.

"Kalau saya punya bukti mendukung kuat bahwa itu tidak benar baru saya nyatakan bahwa yang disampaikan polisi tidak benar," sambungnya.

Lebih lanjut Benny mengaku sudah ikhlas atas kepergian anaknya. Namun dia tetap menginginkan semua kejanggalan yang ada bisa terungkap.

"Kalau ikhlas, ya ikhlas anak saya meninggal. Tapi untuk meyakinkan bahwa anak saya dengan fakta kejanggalan itu tentu menjadi tanda tanya dalam diri saya dan keluarga," tuturnya.

Benny mengaku harus tetap bersabar atas kepergian anaknya. Meskipun begitu dia merasa terpukul atas kejadian itu.

"Jadi saya pikir itu saja ya, saya tidak mau berpolemik, mungkin kalau dilihat saya udah mau meledak ini saya punya dada kepala berpikir, tapi saya harus sabar," imbuhnya

"Ini ujian dari tuhan saya harus terima, muda-mudahan ada hikmahnya, tetapi tentu fakta-fakta yang nanti kalau kita ada fakta baru atau mungkin barang kali ada orang lain yang punya fakta, silakan disampaikan ke kami. Kalau kami menganggap itu valid, kami akan dorong untuk dibuka," tutupnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

9 Hari Polisi Selidiki Kasus Tewasnya Siswa SMP Athirah

Polisi diketahui melakukan penyelidikan selama 9 hari sejak kematian korban pada Rabu (24/5) lalu. Berdasarkan hasil penyelidikan kasus tersebut, korban disimpulkan sengaja melompat alias diduga sengaja mengakhiri hidupnya sehingga proses penyelidikan dihentikan.

"Tentunya kita lakukan penghentian penyelidikan," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib kepada wartawan di Porestabes Makassar, Jumat (2/6).

"Dari hasil pemeriksaan, dari hasil penyelidikan kita dapatkan bahwa korban ini melompat atau bunuh diri," sambungnya.

Ngajib juga memastikan tak ada perbuatan tindak pidana di balik aksi korban sengaja melompat dari lantai 8 sekolah.

"Sampai saat ini tidak ada ditemukan unsur pidana," kata Ngajib.

Meski demikian, motif korban sengaja melompat dari lantai 8 sekolah tetap menjadi misteri. Polisi tak dapat memastikan alasan korban melakukan aksi nekat itu.

"Untuk masalah motifnya ini masih kita dalami, karena tentunya kita sementara mengaitkan antara keterangan saksi satu dengan saksi yang lainnya, kemudian juga dengan alat bukti yang lain. Untuk motif masih kita dalami," ujarnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Seputar Anak Pejabat Kemenhub Tewas Terjun dari Lantai 8 Sekolah"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/asm)

Hide Ads