Sorotan Legislator ke Proyek Jalan Pemprov Sulsel di Soppeng Mandek

Sorotan Legislator ke Proyek Jalan Pemprov Sulsel di Soppeng Mandek

Agung Pramono - detikSulsel
Minggu, 04 Jun 2023 09:35 WIB
Penanganan ruas jalan Pekkae Barru-Batas Soppeng.
Foto: Penanganan ruas jalan Pekkae Barru-Batas Soppeng. (Dok. Istimewa)
Soppeng -

Anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Selle KS Dalle menyoroti proyek pembangunan jalan yang mandek di Kabupaten Soppeng. Proyek Pemprov Sulsel tersebut belum juga selesai gegara ulah kontraktor.

Selle menyesalkan keterlambatan penyelesaian proyek jalan tersebut. Pasalnya anggarannya sudah dialokasikan sejak tahun 2022.

"Padahal ini semua proyek anggarannya sudah ada. Mestinya masyarakat sudah menikmati ini semua jalan tahun 2022 untuk memicu pertumbuhan ekonomi," ungkap Selle saat reses di Kecamatan Marioriawa, Sopeng, Sabtu (3/6/2023).

Selle melanjutkan proyek infrastruktur itu tersebar di beberapa ruas jalan di Soppeng. Menurutnya, proyek terhambat karena kontraktor kabur tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai masa kontrak.

"Hampir semua proyek lari kontraktornya di Soppeng seperti ruas Bulu Dua, Pekkae Barru-Takkalala Soppeng, kemudian ruas Takkalasi-Bainange-Lawo, lalu perbatasan Soppeng-Sidrap juga lari (kontraktornya)," paparnya.

Selle mengatakan kontraktor yang mengerjakan proyek jalan Pemprov Sulsel tidak berkompeten. Hal ini berdampak pada percepatan penyelesaian pekerjaan.

"Kemampuan pas-pasan, ditambah lagi peralatannya terbatas. Kalau dipaksakan kerja di lapangan, tidak sesuai dengan desain awal," tutur anggota Komisi E DPRD Sulsel ini.

Menurutnya kontraktor yang diajak kerja sama juga dianggap tidak punya kemampuan finansial. Belakangan lanjut dia, kontraktor terpaksa meninggalkan pekerjaannya.

"Dari pada dilanjutkan rugi dari sisi keuangan, dan bisa bermasalah secara hukum. Jalan paling aman ya lari. Dan kontraktor yang lari ada yang sampai pinjam perusahaan," tambah Selle.

Legislator Fraksi Demokrat ini meminta Pemprov Sulsel mengevaluasi hal tersebut. Selle menekankan perlu memperhatikan kualifikasi kontraktor yang ditunjuk dan diajak kerja sama.

"Makanya kami sampaikan ke Pemprov, jangan yang dimenangkan penawaran terendah. Mesti yang rasional dan betul-betul diteliti kemampuan perusahaan penawar," tegasnya.

Sementara Kepala Bidang Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel Irawan Dermayasamin Ibrahim mengatakan proyek jalan di Soppeng terhambat bukan kontraktor kabur. Namun pihaknya sendiri yang memutus kontrak dengan kontraktor.

"Tepatnya bukan lari (kontraktor), tapi kami putus kontrak, karena mereka tidak selesaikan sesuai waktu yang diberikan," beber Irawan kepada detikSulsel, Sabtu (3/6).

Irawan menuturkan sejumlah kontraktor bermasalah sudah masuk dalam hitam alias blakclist. Artinya, kontraktor tersebut dilarang mengikuti lelang proyek yang dilaksanakan Pemprov Sulsel ke depan.

"Iya, (kontraktor) di-blacklist," tegas Irawan.

Menurutnya proyek jalan yang terhambat tahun lalu dipastikan akan dilanjutkan. Salah satu proyek jalan yang sudah berjalan, yakni pembangunan ruas jalan Takkalasi-Lawo dan Pekkae-Takkalala.

"Beberapa paket yang putus kontrak kami upayakan lanjutkan kembali 2023 untuk kejar fungsi dan penuntasan. (Ruas jalan) Takkalasi-Lawo dan Pekkae-Takkala sudah mulai berjalan pekerjaannya," tuturnya.

Irawan mengatakan Pemprov Sulsel menganggarkan total Rp 297,7 miliar untuk penanganan 13 titik ruas jalan di Soppeng sejak 2021-2023. Pembangunan ruas jalan dilakukan secara bertahap.

"Lanjutan bukan berarti diulang. Tetapi di segmen yang lain, karena penanganannya bertahap," jelasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, ada 7 ruas jalan yang akan dibangun Pemprov Sulsel di Soppeng pada tahun 2023. Berikut ruas jalan yang dikerjakan dan alokasi anggarannya:

  • Pembangunan Jalan Ruas Takkalasi-Bainange-Lawo Rp 73.200.000.000;
  • Rekonstruksi Jalan Ruas Takkalalla-Cabenge-Salaonro Rp 9.000.000.000;
  • Rekonstruksi Jalan Ruas Salaonro-Pompanua Rp 19.440.000.000;
  • Rekonstruksi Jalan Ruas Salaonro-Ulugalung Rp 15.600.000.000;
  • Rekonstruksi Jalan Ruas Pekkae-Batas Soppeng Rp 20.000.000.000;
  • Rekonstruksi Jalan Ruas Lajoa-Pacongkang-Citta-Tobenteng Rp 6.000.000.000;
  • Rehabilitasi Jalan Ruas Batas Barru- Takkalala Rp 17.012.795.000.



(sar/hsr)

Hide Ads