Proyek Jalan Pemprov Sulsel di Soppeng Mandek, Kontraktor Di-blacklist

Proyek Jalan Pemprov Sulsel di Soppeng Mandek, Kontraktor Di-blacklist

Agung Pramono - detikSulsel
Sabtu, 03 Jun 2023 21:25 WIB
Penanganan ruas jalan Pekkae Barru-Batas Soppeng.
Foto: Penanganan ruas jalan Pekkae Barru-Batas Soppeng. (Dok. Istimewa)
Soppeng -

Sejumlah proyek jalan Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kabupaten Soppeng mandek gegara kontraktor kabur. Pemprov menegaskan kontraktor bermasalah sudah di-blacklist atau masuk daftar hitam.

"Iya, (kontraktor) di-blacklist," ungkap Kepala Bidang Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Provinsi Sulsel Irawan Dermayasamin Ibrahim kepada detikSulsel, Sabtu (3/6/2023).

Status blacklist itu membuat kontraktor dilarang mengikuti lelang yang dilaksanakan Pemprov Sulsel. Irawan menegaskan kontraktor tersebut tidak dapat menyelesaikan proyek dari batas waktu yang ditentukan sehingga dilakukan putus kontrak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tepatnya bukan lari (kontraktor), tapi kami putus kontrak, karena mereka tidak selesaikan sesuai waktu yang diberikan," paparnya.

Irawan menegaskan sejumlah proyek jalan yang terhambat tersebut dipastikan akan dilanjutkan tahun ini. Proyek jalan yang sudah berjalan di antaranya pembangunan ruas jalan Takkalasi-Lawo dan Pekkae-Takkalala.

ADVERTISEMENT

"Beberapa paket yang putus kontrak kami upayakan lanjutkan kembali 2023 untuk kejar fungsi dan penuntasan. (Ruas jalan) Takkalasi-Lawo dan Pekkae-Takkala sudah mulai berjalan pekerjaannya," jelas Irawan.

Dia menambahkan, untuk penanganan ruas jalan di Soppeng ada 13 ruas yang akan dilanjutkan tahun ini. Pihaknya mengalokasikan anggaran total Rp 296,7 miliar lewat APBD 2023.

"Lanjutan bukan berarti diulang. Tetapi di segmen yang lain, karena penanganannya bertahap," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, legislator DPRD Sulsel Selle Ks Dalle mengungkap sejumlah proyek pembangunan jalan di Kabupaten Soppeng mandek gegara kontraktor kabur. Pemprov Sulsel diminta agar segera menindaklanjuti persoalan tersebut.

"Hampir semua proyek lari kontraktornya di Soppeng seperti ruas Bulu Dua, Pekkae Barru-Takkalala Soppeng, kemudian ruas Takkalasi-Bainange-Lawo, lalu perbatasan Soppeng-Sidrap juga lari (kontraktornya). Selain itu jembatan Pacongkan tidak mampu diselesaikan," kata Selle Sabtu (3/6).

Selle mengatakan kontraktor yang memenangkan proyek ternyata tidak punya kompetensi memadai. Perusahaan yang mengerjakan proyek tidak punya kemampuan finansial yang cukup.

"Kemampuan pas-pasan, ditambah lagi peralatannya terbatas. Kalau dipaksakan kerja di lapangan, tidak sesuai dengan desain awal," tuturnya.

"Dari pada dilanjutkan rugi dari sisi keuangan, dan bisa bermasalah secara hukum. Jalan paling aman ya lari. Dan kontraktor yang lari ada yang sampai pinjam perusahaan," tambah anggota Komisi E DPRD Sulsel ini.

Berikut daftar penanganan jalan di Kabupaten Soppeng yang dianggarkan Pemprov Sulsel untuk tahun 2023:

  • Pembangunan Jalan Ruas Takkalasi-Bainange-Lawo Rp 73.200.000.000;
  • Rekonstruksi Jalan Ruas Takkalalla-Cabenge-Salaonro Rp 9.000.000.000;
  • Rekonstruksi Jalan Ruas Salaonro-Pompanua Rp 19.440.000.000;
  • Rekonstruksi Jalan Ruas Salaonro-Ulugalung Rp 15.600.000.000;
  • Rekonstruksi Jalan Ruas Pekkae-Batas Soppeng Rp 20.000.000.000;
  • Rekonstruksi Jalan Ruas Lajoa-Pacongkang-Citta-Tobenteng Rp 6.000.000.000;
  • Rehabilitasi Jalan Ruas Batas Barru- Takkalala Rp 17.012.795.000



(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads