DP3A Bone Bolango Tangani 14 Kasus Pelecehan Seksual Anak Dalam 5 Bulan

Gorontalo

DP3A Bone Bolango Tangani 14 Kasus Pelecehan Seksual Anak Dalam 5 Bulan

Apris Nawu - detikSulsel
Jumat, 02 Jun 2023 18:46 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi kasus pelecahan seksual. (Edi Wahyono)
Bone Bolango -

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian, Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo mengungkap ada 14 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan tahun ini. Kasus yang ditangani didominasi kasus pelecehan seksual terhadap anak.

"Ada 14 kasus yang kami tangani dari awal bulan Januari hingga Mei 2023. paling banyak kasus pelecehan seksual ke anak," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Sosial P3APPKB Bone Bolango Oktavianita Helingo kepada detikcom, Jumat (2/6/2022).

Oktavianita menyebutkan ada kasus di antaranya merupakan perilaku biseksual. Dia mengungkapkan kasus korban pelecehan seksual korbannya anak di bawah umur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak usia 13,14,15 (tahun) seperti itu yang mana lebih banyak kepada anak-anak SMP. Ada juga usia 7 tahun pada tahun ini (2023)," tambahnya.

Salah satu kasus pelecehan seksual yang ditangani korbannya merupakan anak kembar yang pelakunya merupakan orang terdekat korban. Namun dia tidak merinci lebih jauh terkait kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

"Pelakunya itu orang-orang terdekat, anak kembar kekerasan seksual, pelakunya itu orang-orang terdekat. Masyarakat cuman yang pasti orang-orang terdekat," sebut Oktaviana.

Oktavianita mengungkap pada tahun 2022 lalu pihaknya menangani total 43 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Itu pun didominasi kasus pelecehan seksual.

"Dibandingkan tahun 2022 ada 43 kasus satu kasus KDRT, rata-rata kasus pelecehan seksual, pelakunya orang terdekat. (Tahun 2023) paling banyak kasus pelecehan seksual ke anak, dan itu ada kasus pelecehan seksual, dan ada juga kasus KDRT," jelasnya.

Oktavianita menekankan kasus pelecehan seksual tahun ini sudah ditangani aparat kepolisian. Pihaknya juga fokus memberikan pendampingan dan pemulihan terhadap korban.

"Semua itu kami sudah tangani proses penanganan. Penanganan kami itu lebih ke pemenuhan hak korban, lebih fokus ke korban perempuan dan anak," tutur Oktavianita.

"Ini yang mengalami pelecehan seksual, (sekarang ini sudah) di rumah perlindungan untuk melakukan (dan) sedang di lakukan pemulihan," tambahnya.

Saat ini pihaknya terus menggencarkan upaya sosialisasi dan edukasi pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan tiap desa. Tahun ini pihaknya menargetkan akan memberikan pendampingan terhadap 38 desa di Bone Bolango.

"Ini sekarang kita sudah melakukan pendampingan ke 38 desa, kemarin 18 desa dampingan, kemarin sedikit. Tahun kami kembangkan lagi di 20 desa target yang dikembangkan tahun ini 38 desa," jelasnya.

Oktavianita juga menegaskan pencegahan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan butuh sinergi antarsemua pihak. Dinas Sosial P3APPKB Bone Bolango tidak bisa bekerja sendiri.

"Harapan saya yang jelas (kami dinas terkait) tidak bisa berdiri sendiri, karena terkait perempuan dan anak. harus (ada) kerjasama untuk semuah stekholder menjaga dan memberikan penguatan bimbingan terkait pelecehan dan kekerasan anak," pungkasnya.




(sar/sar)

Hide Ads