Pulau Kapoposang Pangkep Makin Tertutup Usai Pengusaha Bangun Resort Mewah

Pulau Kapoposang Pangkep Makin Tertutup Usai Pengusaha Bangun Resort Mewah

Muhclis Abduh - detikSulsel
Kamis, 01 Jun 2023 17:10 WIB
Pulau Kapoposang, Pangkep.
Foto: Pulau Kapoposang, Pangkep. (dok. istimewa)
Pangkep -

Pulau Kapoposang di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) dianggap semakin tertutup setelah pengusaha membangun resort mewah, yang lahannya dibeli dari warga setempat. Warga setempat bahkan dilarang berfoto di sekitar resort.

"Inikan ngeri. Kami seperti tamu di rumah sendiri. Warga setempat saat mau masuk ke wilayah resort itu mendapatkan penolakan. Hanya mau masuk foto dilarang," kata Kepala Desa Mattiro Ujung, Hasanuddin kepada detikSulsel, Kamis (1/6/2023).

Dia mengaku aktivitas resort bernama Kapoposang Paradise Resort di Pulau Kapoposang memberikan dampak negatif. Tamu yang datang memutar musik keras hingga mengusik warga pulau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ada rombongan tamu datang tidak mengenal waktu musik sampai keluar ke warga. Itukan sangat mengganggu," sebutnya.

Warga, kata Hasanuddin, juga mengeluhkan adanya limbah dari kehadiran resort tersebut. Ini telah sering dikeluhkan warga kepada dirinya.

ADVERTISEMENT

"Warga di sekitar tempat itu silih berganti mengeluhkan ke kami mulai pencemaran lingkungan dari limbah di sana," ujarnya.

Sebelumnya, seorang warga bernama Amir menjual lahan miliknya yang terletak di Pulau Kapoposang, Desa Mattiro Ujung, Kecamatan Tupabbiring, Kabupaten Pangkep ke pengusaha seharga Rp 5 miliar viral di media sosial. Lahan yang dijual tersebut kemudian dijadikan resort mewah.

"Jadi pemilik tanah itu awalnya itu bernama Amir, kemudian tahun 2021 ada laporan dari warga bahwa lahan (yang berada di Pulau Kapoposang) dijual ke investor," ungkap Kepala Desa Mattiro Ujung, Hasanuddin kepada detikSulsel, Kamis (1/6).

Hasanuddin menyampaikan, Amir awalnya hanya menjelaskan bahwa akan mengurus IMB untuk membangun vila di lahan miliknya di Pulau Kapoposang dan akan ada bagi hasil dengan pemodal. Amir pun berjanji bahwa lahan miliknya tak akan dijual ke investor.

"Dia bilang mau urus penerbitan IMB dan akan buat vila, jadi saya dorong sebab kami mau mendukung warga lokal untuk melakukan usaha pariwisata. Tetapi saya bilang jangan jual dan dia janji tidak akan jual," imbuhnya.

Namun ternyata, lanjutnya, belakangan dia mendapatkan informasi bahwa Amir menjual lahan miliknya kepada orang lain atau investor. Lahan tersebut dipindahnamakan Amir kepada Ilham dan beralih lagi ke orang lain bernama Jawoteng Honk.

"Pak Amir T pemilik lahan (awalnya) lalu dipindah namakan ke Ilham lalu sekarang berproses lagi dari Ilham ke Jawoteng Honk," bebernya.

Heboh Penjualan Pulau Kapoposang

Diketahui, kabar Pulau Kapoposang dijual ke pengusaha dengan harga Rp 5 miliar heboh di media sosial. Kepala Desa Mattiro Ujung, Hasanuddin memberikan penjelasan terkait kabar penjualan pulau tersebut.

"Bukan (Pulau Kapoposang yang dijual), yang dijual (ke pengusaha) sebagian tanah warga di situ (masuk kawasan Pulau Kapoposang) yang dijual," kata Hasanuddin saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Kamis (1/6).

Pualau Kapoposang terletak di Desa Mattiro Ujung, Kecamatan Tupabbiring, Pangkep. Hasan menerangkan, tanah yang dijual ke pengusaha tersebut sebelumnya milik seorang warga atas nama Amir yang memiliki lahan sekitar 40x80 meter persegi. Namun Hasan mengaku tak tahu soal proses jual beli lahan tersebut.

"Antara bulan Juni atau Agustus 2021 itu ada laporan dari warga bahwa Pak Amir jual lahan ke orang lain. Itu setelah ada proses pembangunan (resort di Pulau Kapoposang)," paparnya.

Saat mendengar laporan tersebut, Hasan kemudian memanggil Amir. Ia hendak memperjelas soal lahan miliknya yang dijual ke seorang pengusaha.

"Saya panggil Pak Amir untuk tanyakan, apakah tanah atau lahan memang dia jual dan dia bilang iya dia jual," sebutnya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads