Sejumlah mahasiswa yang menggelar demonstrasi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) diprotes emak-emak hingga massa aksi disirami air. Emak-emak itu tidak terima massa demo dengan membakar ban.
Aksi mahasiswa itu berlangsung di Jalan Poros Pinrang-Polman, Rabu (31/5/2023) sekitar pukul 10.00 Wita. Saat itu massa aksi membakar ban bekas di tengah jalan.
Sejumlah emak-emak yang tinggal di sekitar lokasi aksi kemudian datang menggeruduk pendemo. Mereka menolak para pendemo membakar ban lantaran asapnya masuk ke rumah mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saling adu argumen sempat terjadi antara emak-emak dan massa aksi. Keduanya sama-sama mempertahankan argumen. Emak-emak yang kesal dengan aksi tersebut lantas mengambil air dan menyiram massa aksi.
"Silakan demo, jangan bakar ban. Satu saja saya, jangan membakar (ban). Biar seharian demo asal tidak membakar (ban)," kata salah satu emak-emak kepada massa aksi.
Kendati memanas, aksi demo tersebut pun terus berlanjut hingga pukul 12.00 Wita. Massa mengabaikan emak-emak yang hendak membubarkan aksi mereka.
Massa Tuntut Pengadaan Jaringan Listrik
Aksi demonstrasi ini dilakukan oleh Ikatan Pelajar Mahasiswa Pattinjo (IPMP) Pinrang dan sejumlah warga. Mereka menuntut adanya pengadaan listrik di Dusun Peppangan, Desa Rajang, Kecamatan Lembang, Pinrang.
Mereka menyebut warga Dusun Peppangan sudah 32 tahun tak menikmati listrik semenjak PLTA Bakaru diresmikan. Padahal lokasi mereka dari PLTA Bakaru hanya beberapa kilometer saja.
"Di sana ada PLTA Bakaru yang sangat dekat dengan Dusun Peppangan, namun kami masyarakat belum bisa menikmati listrik hingga sekarang," teriak salah satu massa aksi.
Massa aksi pun melanjutkan aksi mereka menuju ke DPRD Pinrang untuk meminta wakil rakyat ikut memberikan atensi untuk mengakomodir warga dapat segera mendapatkan listrik.
(asm/ata)