4 Hal Yakinkan Pejabat Kemenhub Anaknya Tak Tewas Bunuh Diri di SMP Athirah

Kota Makassar

4 Hal Yakinkan Pejabat Kemenhub Anaknya Tak Tewas Bunuh Diri di SMP Athirah

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Rabu, 31 Mei 2023 06:30 WIB
Pejabat Kemenhub ke Athirah. detikSulsel/Ihksan Bayu Aji Saputra
Foto: Pejabat Kemenhub ke Athirah. detikSulsel/Ihksan Bayu Aji Saputra
Makassar -

Kasus kematian Basman Nafa Yaskura (15), siswa SMP Islam Athirah Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dianggap janggal oleh keluarga. Ayah korban, Benny Nurdin Yusuf meyakini anaknya tak tewas bunuh diri usai meninjau langsung lokasi kejadian.

Pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu mengecek langsung lokasi kejadian di Sekolah Islam Athirah, Jalan Kajoalalido, Makassar, Senin (29/5/2023). Benny mengaku semakin yakin anaknya tak bunuh diri setelah melihat langsung tempat kejadian perkara (TKP).

Dirangkum detikSulsel, Rabu (31/5/2023), berikut 4 hal yang meyakinkan Benny anaknya tak tewas bunuh diri:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Ada Tangga Menuju Rooftop

Benny mengatakan ada keanehan di rooftop atau lantai 8 sekolah. Sebab, di lokasi ada tangga yang diduga dipakai Basman untuk naik ke rooftop yang diduga lokasi anaknya terjatuh.

"Kan hasil investigasi, semua penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan itu disimpulkan dia jatuh dari rooftop, itu yang saya sayangkan kenapa anak-anak bisa naik ke rooftop ternyata ada tangga orang bekerja," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Benny juga mempertanyakan mengenai tangga yang terpasang menuju rooftop. Dia menjelaskan, tangga itu seharusnya tidak lagi terpasang jika sudah tak digunakan.

"Saya tanya tangga ini yang bekerja siapa ini, waktu dia turun dari tangga kenapa tangga ini tetap di sini, katanya lagi turun memeriksa," tambahnya.

2. CCTV Tidak Terpasang

Selain itu, Benny turut menyoroti CCTV yang tidak terpasang di sejumlah titik sekolah. Menurutnya, setiap sudut sekolah semestinya dipasangi CCTV untuk memantau aktivitas di sekolah.

"Kalau saya melihat, ini area banyak yang harusnya dipasangin CCTV tapi tidak terpasang CCTV, karena menurut saya walaupun ada temboknya kan berpotensi orang manjat apa dan lain sebagainya," ujar Benny.

Lebih lanjut, Benny menyayangkan tidak adanya perhatian sekolah untuk memberikan keamanan kepada siswa. Terlebih ada sejumlah area di sekolah yang memang sangat rawan.

"Harusnya menurut kami ya, ini area terlarang potensi untuk bisa anak-anak naik, harusnya begitu ada orang kerja seperti itu, harusnya ada sekuriti yang jaga minimal tangga itu begitu sudah turun langsung baringkan atau kalau tidak dibaringkan ada yang jaga," katanya.

3. Singgung Kasus Bunuh Diri Anak di Bawah Umur

Benny mengungkapkan jika anaknya dinyatakan melakukan bunuh diri, maka itu merupakan kejadian yang langka. Menurutnya, kasus bunuh diri anak usia di bawah umur jarang ditemukan.

"Karena ini fenomena menarik, silakan searching usia berapa orang bunuh diri. Ini menarik loh karena masih umur belasan," ucapnya.

4. Duga Basman Terpeleset

Benny mengatakan setelah melihat tempat yang diduga lokasi anaknya terjatuh, dia semakin merasa ada keanehan. Dia tak percaya anaknya sengaja jatuh dari rooftop gedung sekolah.

"Jadi saya meyakini anak saya bukan bunuh diri. Kemungkinannya ada tangga dia naik terus terpeleset jatuh. Itu kemungkinan yang paling itu kuat (jika anaknya benar jatuh dari rooftop)," ungkapnya.

Penjelasan sekolah di halaman selanjutnya.

Penjelasan SMP Athirah Makassar

Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolalido Mas Amin Uppi menjelaskan soal keberadaan tangga di lantai 8 yang digunakan korban menuju rooftop hingga terjatuh. Dia mengaku seharusnya tangga yang dinaiki oleh korban pada saat itu tidak terpasang di lokasi.

"Kan SOP-nya itu kalau tangga pada saat mau dipakai baru diangkat ke situ, ini kebetulan saja karena tidak disangka-sangka. Selama ini kan kalau mau dipakai pagi baru dipasang oleh teknisi baru pakai manjat naik," ungkap Amin, Senin (29/5).

Amin mengaku baru mengetahui jika anak-anak di sekolah bisa naik ke rooftop. Padahal hal tersebut sangat dilarang oleh pihak sekolah.

"Tidak boleh sebenarnya (naik ke atap), kami juga tidak tahu masalah itu (kalau anak-anak sering naik ke atap), itu juga kelalaian kami, kami juga baru tahu setelah kejadian ini tapi kalau memang ada seperti itu," katanya.

Amin juga menjelaskan soal CCTV yang rusak di lantai 8 sehingga aktivitas korban tidak terpantau, termasuk saat dia menuju rooftop dan diduga melompat. Menurutnya, kamera pengawas rusak karena angin kencang yang menyebabkan plafon ambruk dan mengenai CCTV.

"Pada saat ada angin kencang, itu kan ada 2 CCTV itu kena roboh dengan plafonnya itu," ujar Amin.

Dia juga mengakui pihak sekolah belum sempat memperbaiki CCTV lantai 8. Namun dia berjanji akan memperbaiki dalam waktu dekat.

"Angin kencang bagian barat lantai 8 dan sampai saat ini belum diperbaiki (CCTV), tapi akan kami perbaiki dalam waktu dekat," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads