"Mengenai adanya jalan rusak di pelosok Tana Toraja, kalau memang wilayah itu punya kriteria khusus silahkan Pemda membuat proposal dan diberikan ke Kementerian PUPR nanti kita akan kawal," kata Kepala KSP Moeldoko saat audiensi bersama masyarakat dan mahasiswa Simbuang-Mappak, Selasa (30/5/2023).
Moeldoko mengatakan perbaikan jalan kabupaten atau provinsi bisa diambil alih oleh pemerintah pusat sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.
"Itu tadi, kalau wilayah yang memiliki kriteria khusus itu bisa diajukan ke pusat. Makanya Pemda segera menyusun proposal. Kami akan tindak lanjuti kalau sudah diajukan," ungkapnya.
Dia juga berterimakasih kepada masyarakat dan mahasiswa yang sudah memperjuangkan keluhan masyarakat yang berada di pelosok. Meski demikian, dirinya tidak terlalu mau mencampuri alasan Pemda Tana Toraja tidak memperbaiki rusak tersebut.
"Saya tidak mau komen kenapa Pemda tidak merealisasikan perbaikan jalan di sana. Tapi yang pastinya kita akan atensi, terimakasih kepada mahasiswa dan masyarakat sudah menyuarakan masyarakat yang ada di pelosok," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeg mengatakan Pemkab Tana Toraja akan segera mengajukan proposal di Kementerian PUPR untuk perbaikan jalan di Kecamatan Simbuang dan Mappak sesuai dengan perintah Moeldoko.
"Tugas Pemda sekarang untuk mengusulkan segera ke Kementerian PUPR melalui Inpres No 3 tahun 2023 tadi itu dengan kriteria yang sudah kita pahami bersama," ucapnya.
Menurut Zadrak, Pemkab Tana Toraja sebenarnya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 800 juta di Tahun 2022 dan Rp 1 miliar di tahun 2023 untuk perbaikan jalan Simbuang dan Mappak. Namun dia mengakui secara teknis jalan tersebut memang butuh anggaran lebih.
"Sebenarnya kita sudah anggarkan di tahun 2022 kemarin Rp 800 juta, dan tahun 2023 ini Rp 1 miliar. Tapi secara teknis memang di sana butuh anggaran lebih, jadi kami berterima kasih ada kaloborasi antara pemerintah pusat dan daerah melalui pak Moeldoko," tandasnya.
![]() |
Diberitakan sebelumnya, warga dan mahasiswa dibuat geram pemerintah setempat yang tidak kunjung memperbaiki jalan rusak di Kecamatan Simbuang-Mappak sejak 17 tahun silam.
Warga bersama mahasiswa lantas menggelar unjuk rasa melempari kantor Bupati dengan lumpur yang diambil langsung dari lokasi jalan rusak.
Massa melakukan aksi di halaman kantor Bupati Tana Toraja, Senin (29/5) pukul 12.00 Wita. Para pengunjuk rasa mengawali aksinya dengan membakar ban sambil berorasi.
Tidak mendapat respons, pendemo mulai melemparkan lumpur ke arah pintu utama kantor Bupati Tana Toraja. Massa bahkan menuliskan narasi 'disegel' di pintu kantor menggunakan lumpur.
"Ini lumpur langsung kami bawa dari daerah kami Simbuang Mappak. Saya ingin mengajak Bupati dan Wakil Bupati merasakan apa yang kami rasakan selama ini," kata koordinator aksi Sandi Karese di lokasi,Senin(29/5).
(hmw/ata)