Warga dan mahasiswa di Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel) geram jalan di Kecamatan Simbuang dan Mappak rusak parah tidak kunjung diperbaiki. Mereka lantas berunjuk rasa hingga melempari kantor Bupati Tana Toraja dengan lumpur sebagai bentuk protes.
Dari foto yang diterima detikSulsel, tampak jalanan penghubung Kecamatan Mappak-Simbuang tergenang air. Sebuah mobil kesulitan melintas lantaran kondisi jalanan yang berlumpur.
Warga terlihat menarik sebuah mobil yang rodanya tenggelam dalam lumpur. Dalam foto lainnya dua kendaraan melewati jalan berlumpur yang dengan kubangan air berdiameter besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah lama sekali jalan kami rusak, sejak 2006 berarti 17 tahun. Kondisinya itu berlumpur kita tidak pernah lihat aspal atau pun beton di sana karena memang 2 kecamatan ini pelosok. Tapi seharusnya Pemda perhatikan kami," kata koordinator aksi Sandi Karese kepada detikSulsel, Senin (29/5/2023).
Sandi mengungkapkan, infrastruktur jalan yang berada di Kecamatan Simbuang dan Mappak rusak sepanjang 15 kilometer (Km). Kondisi ini kata dia, membuat warga Simbuang dan Mappak terisolir dan kesulitan untuk menjual hasil bumi.
"Kalau rusak di sana ada jalan Provinsi ada juga jalan Kabupaten. Kalau jalan Kabupaten kurang lebih 15 Km rusak. Dampaknya mobilitas kami di sana terisolir, hasil bumi terhambat dan sama sekali tidak berjalan ekonomi," ungkapnya.
Padahal kata dia, hasil bumi yang dihasilkan di Kecamatan Simbuang dan Mappak cukup banyak, di antaranya kopi, padi, cengkeh, vanili dan sayur-sayuran. Namun produk perkebunan tersebut tidak bisa membuat masyarakat sejahtera karena infrastruktur jalan yang tidak memadai.
"Tanah kami di sana sangat subur, hasil bumi seperti kopi, padi, cengkeh, vanili dan sayur-sayuran itu tidak membantu perekonomian dan kesejahteraan masyarakat karena jalan rusak ini. Lucunya Pemda ini seperti biarkan saja kondisi itu, artinya ada kesenjangan sosial," ucap Sandi.
Sandi menambahkan, Pemda Tana Toraja sempat menjanjikan anggarkan Rp 3 miliar untuk memperbaiki Jalan Simbuang dan Mappak. Namun hingga saat ini, Pemda baru mengucurkan dana sebesar Rp 1 miliar.
"Bupati dan Wakil Bupati dulu ada janjinya itu Rp 3 miliar untuk perbaikan jalan Simbuang Mappak, tapi sampai sekarang baru Rp 1 miliar. Makanya kami tagih janji mereka sekarang," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan warga dan mahasiswa di Kantor Bupati Tana Toraja sekitar pukul 12.00 Wita, Senin (29/5). Aksi itu diwarnai pembakaran ban hingga lemparan lumpur ke arah kantor.
Aksi unjuk rasa sempat ricuh saat massa memaksa masuk ke dalam kantor. Massa dan petugas terlibat saling dorong hingga mereka bertahan di depan kantor bupati.
"Ini lumpur langsung kami bawa dari daerah kami Simbuang-Mappak. Saya ingin mengajak Bupati dan Wakil Bupati merasakan apa yang kami rasakan selama ini," jelas Sandi.
(sar/hmw)