Demo warga dan mahasiswa di Kantor Bupati Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berunjuk rasa menuntut perbaikan jalan rusak berakhir ricuh. Satu mahasiswa dilaporkan luka diduga dipukul polisi.
Pantauan detikSulsel di lokasi, Senin (29/5/2023), sekitar pukul 13.35 Wita, massa awalnya mendesak bertemu dengan Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung. Mereka lantas memaksa masuk ke dalam kantor Bupati Tator.
Namun polisi dan Satpol PP yang berjaga mengadang massa hingga terjadi aksi saling dorong. Bentrokan pun terjadi usai massa dipaksa mundur menjauhi pintu utama kantor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah seorang mahasiswa pun terkena pukulan atas bentrokan tersebut. Hidungnya mengeluarkan darah.
"Tadi saya dipukul sama polisi, saya liat orangnya. Hidung saya berdarah," kata salah satu massa aksi, Heri kepada detikSulsel, Senin (29/5).
Heri mengungkapkan, pukulan itu diterimanya saat hendak memasuki Kantor Bupati Tana Toraja. Mereka memaksa masuk ke dalam kantor lantaran bupati tak kunjung menemui mereka.
"Kita mau masuk untuk pastikan Bupati memang tidak ada atau tidak, karena kami sudah dari tadi di sini dan Bupati tidak mau temui kami," tuturnya.
Namun pihak keamanan langsung mendorongnya. Bahkan dia dipukul tepat di bagian wajah.
"Saat mau masuk itu langsung dorong-dorongan terus ada polisi yang pukul saya di muka (wajah)," ungkap Heri.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga dan mahasiswa mendatangi Kantor Bupati Tana Toraja berunjuk rasa pada Senin (29/5). Mereka menagih janji Pemkab Tator untuk memperbaiki jalan penghubung antarkecamatan Simbuang dan Mappak.
Aksi itu juga diwarnai dengan pelemparan lumpur ke arah kantor bupati. Pelemparan lumpur ini sebagai bentuk protes atas kondisi jalan antar kecamatan tersebut.
"Sudah puluhan jalan masyarakat di sana rusak. Bupati ini hanya fokus di Kota saja, tidak pernah melirik keadaan kami di pelosok," ucap koordinator aksi Sandi Karese di lokasi.
(sar/asm)