Rusia Rontokkan 10 Ribu Drone Ukraina Tiap Bulan

Rusia Rontokkan 10 Ribu Drone Ukraina Tiap Bulan

Tim detikInet - detikSulsel
Senin, 29 Mei 2023 21:00 WIB
ROUDNICE NAD LABEM, CZECH REPUBLIC - JUNE 29: Members of the Czech company that produces combat drone kits present a Czech drone called Bivoj to journalists on June 29, 2022, near the city of Roudnice nad Labem, Czech Republic. Czechs raised the money to buy the drones for the Ukrainian army in a crowdfunding campaign. This combat remote-controlled drone is being developed by a Czech company and it has already been bought several of them for the Ukrainian army. (Photo by Gabriel Kuchta/Getty Images)
Ilustrasi. Foto: Getty Images/Gabriel Kuchta
Jakarta -

Ukraina pernah menjadikan drone sebagai senjata ampuh saat awal perang melawan Rusia, meski kini efektivitasnya sudah menurun. Terbaru, Ukraina menderita kerugian besar akibat banyak drone yang dirontokkan oleh Rusia setiap bulan.

Dilansir detikINET, drone udara Ukraina secara mengejutkan berkontribusi terhadap hilangnya 10.000 unmanned aerial vehicle (UAV) setiap bulan. Hal itu menurut laporan terbaru dari Royal United Services Institute (RUSI).

Pada tahun 2022, Rusia mengerahkan peralatan perang elektronik mutakhir di Donbas. Mulai dari situ, mereka meningkatkan pasokannya. Saat ini Rusia memiliki sistem itu setiap enam mil di sepanjang garis depan perang sepanjang 1.200 km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara kerja mesin itu yakni dengan mengganggu frekuensi drone hingga akhirnya terjatuh. Laporan RUSI berjudul 'Meatgrinder: Russian Tactics in the Second Year of its Invasion of Ukraine' mengatakan taktik baru Rusia berkontribusi pada tingkat kerugian UAV di Ukraina sekitar 10.000 per bulan.

Selain itu, Rusia dikatakan sangat mampu mencegat dan mendeskripsi komunikasi militer Ukraina. Laporan tersebut dibuat setelah wawancara dengan tiga personel militer Ukraina yang tidak disebutkan namanya.

ADVERTISEMENT

"Pasukan Ukraina berkomunikasi dengan radio Motorola dengan enkripsi 256-bit, tapi tampaknya Rusia dapat menangkap dan mendeskripsi transmisi ini hampir secara real time," tulis peneliti itu seperti dikutip detikINET dari New York Post.

Sebagaimana diketehui, sistem Rusia berteknologi tinggi seperti stasiun jamming Shipovnik-Aero dapat meniru sinyal lain dan memiliki efek yang canggih untuk menjatuhkan UAV. Salah satu penulis laporan, Dr. Jack Watling, menyebut bahwa 10.000 drone yang jatuh per bulan bukan statistik yang sepenuhnya tepat.

"Jadi seberapa percaya diri saya di angka 10.000 per bulan? Sebagai angka pasti, saya tidak. Total aktualnya bervariasi dari bulan ke bulan dan hari ke hari dan tidak dilacak dengan cermat," kata Watling.




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads