Kota Makassar

Jawaban Polisi Atas Beragam Kejanggalan Tewasnya Siswa SMP Athirah Makassar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 27 Mei 2023 08:30 WIB
Foto: Polisi olah TKP kasus siswa Sekolah Islam Athirah Makassar tewas terjatuh dari lantai 6 sekolah. Dokumen Istimewa
Makassar -

Polisi memberikan penjelasan terkait beragam kejanggalan atas tewasnya siswa SMP Sekolah Islam Athirah Makassar, Basman Nafa Yaskura (15). Beragam kejanggalan ini sebelumnya diungkap pihak keluarga korban.

Kejanggalan itu di antaranya kondisi korban setelah meninggal, barang korban ditemukan di tempat terpisah, hingga pihak guru sekolah memberikan 3 versi informasi berbeda sebelum Basman meninggal.

Dirangkum detikSulsel, Sabtu (27/5/2023), berikut jawaban polisi atas beragam kejanggalan kematian korban di mata keluarga:


1. Keluarga Terima 3 Versi Informasi Kematian Korban

Paman korban, Andy Setiadi mengaku pihaknya menerima 3 versi informasi berbeda dari guru soal kematian korban. Andy menyebut guru sempat melaporkan korban terlambat masuk ke sekolah hingga tiba-tiba korban sudah dilaporkan meninggal oleh pihak sekolah.

"Kita juga dari pihak keluarga bingung, 3 info dapat dari gurunya tadi sebelum saya ambil HP-nya dia itu terlambat masuk sekolah, laporannya ke guru dia tidak masuk ke sekolah. Terus dikomunikasikan sama orang tuanya, ibunya bilang ada masuk. Ibunya terakhir kali komunikasi sudah ada di lift sekolah," kata Andy kepada wartawan di RS Bhayangkara, Makassar, Rabu (24/5).

Andy juga mempertanyakan mengapa GPS ponsel korban terlacak sedang berada di wilayah Taeng, Gowa. Dia menilai 3 versi informasi itu perlu penjelasan lebih jauh.

"Yang jadi bingung itu kenapa titik GPS-nya ada di daerah Taeng, tapi dia ke sekolah cuma dia terlambat jadi tidak masuk di kelas sampai gurunya menyampaikan seperti itu. Terus tidak lama gurunya dapat informasi almarhum ini sudah tergeletak di lapangan," katanya.

Penjelasan Polisi: Korban Bolos Sekolah

Polisi mengatakan Basman memang sempat bolos sekolah sebelum insiden kematiannya. Hal ini terungkap setelah korban mengirim pesan WhatsApp kepada gurunya.

"Anak itu WA (kirim pesan WhatsApp) sama gurunya pamit tidak masuk karena tidak enak badan," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol kepada detikSulsel saat ditemui di ruangannya, Kamis (25/5).

Guru yang menerima pesan dari Basman lantas mengonfirmasi lebih lanjut kepada ibu korban. Sementara sang ibu yang menerima laporan dari guru sekolah langsung menghubungi korban dan menanyakan keberadaannya.

Saat dihubungi oleh ibunya itulah GPS ponsel korban terdeteksi sedang berada di wilayah Taeng, Gowa. Menurut Ridwan, korban baru masuk ke sekolah setelah dihubungi oleh ibunya.

"Orang tuanya melakukan pengecekan kepada anaknya dia sudah berangkat sekolah tapi diketahui keberadaannya ada di Gowa sehingga dia dihubungi orang tuanya balik lah dia ke sekolah. Itu berdasarkan dari ibunya," ungkapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya....



Simak Video "Video Pengakuan Pembakar Pos Polisi di Makassar: Nggak Tahu, Bodoh Saya"

(hmw/asm)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork