Polisi memeriksa 4 saksi tambahan terkait tewasnya siswa SMP Islam Athirah Makassar, Basman Nafa Yaskura (15) yang jatuh dari lantai 8 gedung sekolah. Salah satu saksi yang diperiksa ialah seorang wanita yang sempat melihat korban berada di wilayah Taeng, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Empat saksi tambahan itu ada ibu-ibu yang melihat di Gowa, terus sama dengan guru UKS yang pertama kali memberikan pertolongan di TKP sama wali kelas," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol saat dihubungi detikSulsel, Jumat (26/5/2023).
Ridwan mengatakan pihaknya hendak mendalami penyebab korban berada di wilayah Taeng, Gowa usai bolos sekolah. Namun Ridwan mengaku belum bisa mengungkap lebih jauh hasil pemeriksaan saksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada saksi yang melihat dia jalan sendiri, kita periksa saksinya ibu-ibu dia (korban) jalan sendiri," kata Ridwan.
Ridwan menduga korban pergi ke Taeng, Gowa dengan menumpang ojek online. Namun dia mengaku belum mengetaui tujuan korban pergi ke Gowa.
"Kita masih cek, cuman ditemukan itu posisinya di Gowa, sudah kita temui ada perumahan di situ. Cuman kita lagi cari ke mana dia," katanya.
Sebelumnya, tim penyidik lebih dulu memeriksa 5 orang saksi. Mereka ialah mulai dari wali kelas korban, guru hingga office boy.
"Ada 5 orang saksi yang diperiksa. Yang diperiksa di antaranya guru, wali kelas, kemudian dua orang OB, OB yang ada di lapangan voli dan yang ada di area lift," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib kepada wartawan, Kamis (25/5/2023).
GPS HP Korban Ada di Gowa Sebelum Tewas
Ridwan sebelumnya mengungkap korban sempat terlacak melalui sistem GPS berada di wilayah Gowa beberapa jam sebelum ditemukan tewas terjatuh dari lantai 8 sekolahnya, SMP Athirah Makassar. Polisi menyebut anak bungsu dari Pejabat Kemenhub Benny Yusuf Nurdin tersebut memang sempat bolos sekolah sebelum insiden kematiannya.
Basman diketahui awalnya pamit ke ibunya untuk pergi ke sekolah. Belakangan Basman mengirim pesan WhatsApp (WA) kepada gurunya untuk meminta izin tidak masuk sekolah karena sedang tidak enak badan.
"Anak itu WA (kirim pesan WhatsApp) sama gurunya pamit tidak masuk karena tidak enak badan," ujar AKBP Ridwan, Kamis (25/5).
Guru yang menerima pesan dari Basman lantas mengkonfirmasi lebih lanjut kepada ibu korban. Sementara sang ibu yang menerima laporan dari guru sekolah langsung menghubungi korban dan menanyakan keberadaannya.
Saat dihubungi oleh ibunya itulah korban terdeteksi sedang berada di wilayah Taeng, Gowa. Menurut Ridwan, korban baru masuk ke sekolah setelah dihubungi oleh ibunya.
"Orang tuanya melakukan pengecekan kepada anaknya dia sudah berangkat sekolah tapi diketahui keberadaannya ada di Gowa sehingga dia dihubungi orang tuanya balik lah dia ke sekolah. Itu berdasarkan dari ibunya," ungkapnya.
Polisi belum menjelaskan perbincangan antara korban dan ibunya setelah ketahuan bolos dari sekolah. Namun saat itu korban disebut memang langsung menuju ke sekolahnya.
Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan berdasarkan rekaman CCTV ditambah keterangan saksi, korban diketahui naik seorang diri ke lantai 8 sekolahnya pada Rabu (24/5) pukul 09.30 Wita. Korban menuju lantai 8 dengan naik lift.
"Dari keterangan saksi-saksi kemudian juga dari CCTV yang ada di sekolah Athirah ada persesuaian bahwa korban tersebut pada jam 09.30 Wita naik melalui lift kemudian ke lantai 8," ujar Kombes Ngajib kepada wartawan di Polrestabes Makassar, Rabu (24/5) malam.
Dari lantai 8 sekolahnya korban lanjut naik ke bagian atap menggunakan tangga. Selanjutnya dari atap di lantai 8 itulah korban diduga jatuh hingga tewas.
"Kemudian setelah sampai lantai 8 yang bersangkutan itu naik ke atap jadi dari lantai 8 ada atap lagi dia naik menggunakan tangga diduga dari situ lah yang bersangkutan korban itu jatuh ke lantai paling bawah sehingga didapatkan korban tersebut oleh seorang pegawai petugas kebersihan sekolahan Athirah, korban didapatkan meninggal dunia," ungkap Ngajib.
(hmw/nvl)