Proses rekrutmen pegawai biasanya disesuaikan dengan kriteria dan pertimbangan tertentu. Seorang manajer restoran bahkan menolak merekrut pegawai dari keluarga miskin dengan alasan tersendiri.
Melansir detikFood yang mengutip mStar, seorang wanita anonim yang bekerja di restoran pizza mengungkap cara atasannya dalam mencari pegawai baru lewat unggahan Twitter. Wanita itu mengatakan jika manajer di tempatnya bekerja punya pertanyaan yang tidak terkait dengan pekerjaan.
"Waktu saya kerja di sana, manajer selalu tanya hal lain kalau mau ambil pekerjaan tambahan. Apakah kondisi keluarga baik-baik saja? Orang tua bercerai? Tinggal dengan siapa?" kata wanita itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita itu lantas menanyakan alasan manajernya melontarkan pertanyaan tersebut. Sang manajer mengakui dirinya tidak suak merekrut orang susah.
"Dia bilang tidak suka merekrut orang susah. Dia bilang kalau orang susah itu punya banyak masalah," lanjut wanita itu.
Selanjutnya, manajer itu memberi contoh bagaimana masalah yang dialami orang susah atau miskin. Salah satunya dapat mempengaruhi kinerja mereka.
"Ibu bapak sudah tidak ada, jadi tinggal dengan nenek. Neneknya sering sakit, dia (pegawai) minta cuti. Atau bersama keluarga yang pemabuk, selalu ribut," katanya.
"Sedang kerja, pihak keluarga datang minta uang. Kalau tidak dilayani, muncul keributan dan berkelahi," sambung manajer restoran.
Sang manajer mengatakan kalau kemiskinan adalah beban tambahan yang membuat seseorang sulit mencapai kesuksesan. Wanita itu pun tersadar. Ia setuju bahwa kemiskinan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya.
"Mereka yang sudah susah, makin bertambah susah. Kalau orang miskin mau sukses, dia harus dikeluarkan dulu dari lingkungannya," katanya.
(asm/asm)