Sebanyak 779 jemaah calon haji (JCH) dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan diberangkatkan ke tanah suci dengan dibagi 3 kloter tahun ini. Keberangkatan perdana akan dimulai pada 30 Mei mendatang.
"Hasil finalisasi dari kloter, termasuk cadangan dari Bone ada 779 jemaah. Terdiri dari 772 jemaah, 5 orang petugas haji daerah (PHD) dan Pelayanan Operasional Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Bone, serta 2 orang petugas kesehatan," kata Plt Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Bone Ahmad Yani kepada detikSulsel, Jumat (19/5/2023).
Ahmad menerangkan satu kloter penuh jemaah calon haji asal Bone dan dua kloter gabungan dengan daerah lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun kloter pertama jemaah yang berangkat berjumlah 216 orang. Mereka dijadwalkan akan diterima di Asrama Haji Sudiang pada Selasa (30/5) dan bergabung dengan jemaah asal Kabupaten Barru.
Kemudian kloter kedua sebanyak 388 jemaah yang dijadwalkan tiba di Asrama Haji Sudiang pada Sabtu (3/6). Lalu untuk kloter ketiga sebanyak 168 jemaah yang akan bergabung dengan jemaah asal Pangkep, dijadwalkan diterima di Asrama Haji Sudiang pada Kamis (8/6).
Selain itu, Ahmad menjelaskan, sebanyak 33 jemaah telah digantikan lantaran tidak melakukan pelunasan. Mereka digantikan oleh jemaah lain yang berada pada antrean terdepan dan siap melakukan pelunasan.
"Yang tidak melunasi itu otomatis diganti cadangan sesuai dengan porsinya, karena sudah ada 106 cadangan yang disiapkan, dan 70 diantaranya sudah melunasi. Hari ini hari terakhir perpanjangan pelunasan," bebernya.
Ahmad menambahkan, saat ini calon jemaah haji Bone masih melakukan tahapan manasik di tingkat kecamatan yang akan berlangsung hingga Senin (21/5) mendatang.
"Saat manasik terakhir kita mengecek ulang kelengkapan data-data jemaah. Apalagi jemaah Bone terbanyak kedua setelah Makassar," imbuhnya.
Sebelumnya, sebanyak 776 CJH asal Bone akan berangkat ke tanah suci tahun ini. Di antara CJH yang berangkat, ada 2 jemaah yang berusia 99 tahun.
"Jemaah lansia itu jatahnya Bone 62 orang dan ada 2 orang yang umurnya 99 tahun. Para CJH lansia akan diberikan pendampingan khusus oleh petugas," kata Ahmad, Rabu (10/5).
Dia mengatakan, pendampingan khusus bagi jemaah haji sudah dilakukan training langsung. Mereka para pendamping yang disiapkan sudah memahami karakter, budaya, dan bahasa para CJH.
"Pendamping khusus itu yang disiapkan untuk komunikasi. Utamanya orang tua kita ini yang tidak fasih dalam berbahasa Indonesia," sebutnya.
(ata/hmw)