Kasus temuan bangkai babi berserakan di saluran irigasi Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) belum berakhir. Jumlahnya bertambah seiring temuan yang tersebar di sejumlah desa.
Dalam catatan detikSulsel, bangkai babi teridentifikasi ditemukan total 18 ekor yang tersebar di 3 desa di Lutim. Awalnya, sebanyak 10 ekor bangkai babi ditemukan di Desa Rinjani, Kecamatan Wotu.
Adapula 4 ekor lainnya ditemukan polisi di Desa Non Blok, Kecamatan Kalaena pada Senin (8/5). Terakhir, 4 ekor bangkai babi juga ditemukan di Desa Lewonu, Kecamatan Burou pada Sabtu (13/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi menduga temuan ini tersebar di tiap kecamatan. Namun pihaknya belum mengetahui jumlahnya secara pasti.
"Terkait itu babi, sudah kordinasi dengan Dinas Peternakan (Lutim), terkait masalah jumlah kita belum tahu karena yang turun mendata kan dari (dinas) peternakan," ucap Kasi Humas Polres Lutim Bripa Muh Taufik kepada detikSulsel, Senin (13/5/2023).
Taufik mengatakan pihaknya belum turun mendalami kasus temuan bangkai tersebut. Pasalnya Pemkab Lutim tengah melakukan penelusuran.
"Belum sampai ke sana (penyelidikan pelaku pembuang bangkai babi), karena ada instansi yang lebih punya wewenang untuk lakukan itu, cari tahu tentang penyakitnya, siapa yang punya," jelasnya.
Namun dia mengatakan pihaknya sudah turun ikut melakukan evakuasi terhadap bangkai babi. Bangkai yang ditemukan langsung dikubur.
"Langkah-langkahnya kita turunkan alat berat untuk kubur itu babi," imbuh Taufik.
Bau Bangkai Babi di Desa Lewonu
Kapolsek Buro Iptu Rahmadin mengungkap ada 4 ekor bangkai babi ditemukan di saluran irigasi induk di Desa Lewonu, Kecamatan Burau, Lutim pada Sabtu (13/5). Bangkai babi itu ditemukan di antara sampah plastik dan kayu.
"Yang besar 1 ekor, yang agak tenggelam 3 kayaknya, (total) 4 semua," kata Rahmadin saat dihubungi, Sabtu (13/5).
Pihaknya pun sudah berkoordinasi untuk menurunkan alat berat melakukan evakuasi. Bau bangkai disebut menyengat sehingga dirinya juga tidak tahan mendekat.
"Tidak bisa, dekat busuk, (ditemukan) di pengairan induk Desa Lewonu, depan rumahnya pak desa," ucapnya.
Rahmadin mengaku belum mengetahui pasti asal mula kemunculan bangkai babi itu. Pihaknya belum bisa berspekulasi terkait temuan itu.
"Kiriman dari apakah (Desa) Bayondo, Pepuro (Desa) kita tidak tahu," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
4 Ekor Bangkai Babi di Desa Non Blok
Kapolsek Mangkutana AKP Nyoman Sutarja menyebut ada 4 ekor bangkai babi ditemukan di Desa Non Blok, Kecamatan Kalaena pada Senin (8/5). Bangkai babi yang ditemukan ada yang dimasukkan dalam karung.
"4 ekor (bangkai babi, ada yang dikasi masuk dalam karung baru dia buang di sungai antara Non Blok dengan (Desa) Taripa," ucap Nyoman kepada wartawan, Jumat (11/5).
Nyoman menduga bangkai babi ini juga ditemukan di kecamatan lain. Pihaknya kesulitan mencari terduga pelaku yang membuang bangkai babi itu karena warga masih tertutup memberi informasi.
"Kejadian serentak dan menyeluruh di beberapa kecamatan sampai tetangga dan tidak adanya keterbukaan dari warga memberi info," bebernya.
Bangkai babi di Desa Non Blok juga sudah dikubur. Pihaknya menyayangkan adanya kejadian ini lantaran mencemari lingkungan.
"Dampak bagi lingkungan dapat menimbulkan bakteri akibat bangkai yang tersebar," sebut Nyoman.
Warga Desa Rinjani Terganggu Bau Bangkai
Kapolsek Wotu AKP Muhajir mengatakan warga juga mengeluhkan adanya temuan bangkai babi ini. Aroma busuk yang ditimbulkannya meresahkan masyarakat.
"Terjadi pencemaran lingkungan dan mengganggu masyarakat karena bau tidak sedap," jelas Muhajir saat dikonfirmasi, Jumat (11/5).
Muhajir mengungkapkan ada 10 ekor bangkai babi ditemukan saluran irigasi di Desa Rinjani, Kecamatan Wotu, Jumat (12/5). Hal ini menyebabkan irigasi menyempit.
"Ada sekitar 10 ekor, tidak bisa dekat karena busuk. Saya lihat, cuma tidak bisa mendekat karena busuk. Kondisi air di sana mengecil. Jadi terkumpul mi dan berulat," ungkapnya.
Puluhan bangkai babi itu disebut sudah dievakuasi lalu dikubur. Pihaknya masih melakukan pendataan dan penelusuran terkait temuan tersebut.
"Pihak Polri masih mencari siapa pemilik bangkai babi dan akan mendatakan pemilik (babi) yang mati," jelasnya.