Misteri Penyebab Bangkai Babi Berserakan di 2 Desa di Luwu Timur

Misteri Penyebab Bangkai Babi Berserakan di 2 Desa di Luwu Timur

Ahmad Al Qadry - detikSulsel
Sabtu, 13 Mei 2023 10:45 WIB
Temuan bangkai babi di Luwu Timur, Sulsel.
Foto: Temuan bangkai babi di Desa Rinjani, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, Sulsel. (Dok. Istimewa)
Luwu Timur -

Warga di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) digegerkan dengan penemuan 14 bangkai babi yang berserakan tersebar di 2 desa. Polisi masih menyelidiki penyebab kemunculan kasus yang meresahkan masyarakat ini.

Dari 14 bangkai babi, ada 10 ekor di antaranya ditemukan di Desa Rinjani, Kecamatan Wotu tepatnya di saluran irigasi dekat persawahan. Sementara 4 bangkai babi lainnya di sungai Desa Non Blok, Kecamatan Kalaena.

"Itu belum ditahu dari mana (bangkai babi) karena warga di sana tidak ada mengaku punya babi," kata Kapolsek Wotu AKP Muhajir kepada detikSulsel, Jumat (12/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhajir mengaku telah menurunkan personel menyelidiki temuan bangkai ini. Personel diturunkan menelusuri aliran irigasi.

"Kalau pak desa bilang kemungkinan kiriman dari atas, karena jalur irigasi di situ menyangkut beberapa desa, tidak tahu dari desa mana itu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengaku temuan bangkai babi ini viral di media sosial. Pihaknya baru melakukan pengecekan di lokasi hingga ditemukan bangka babi memadati saluran irigasi di Desa Rinjani, Kecamatan Wotu, Jumat (12/5).

"Ada sekitar 10 ekor, tidak bisa dekat karena busuk. Saya lihat, cuma tidak bisa mendekat karena busuk. Kondisi air di sana mengecil. Jadi terkumpul mi dan berulat," ungkap Muhajir.

Puluhan bangkai babi itu disebut sudah dievakuasi lalu dikubur. Sementara pihaknya masih melakukan pendataan.

"Pihak Polri masih mencari siapa pemilik bangkai babi dan akan mendatakan pemilik (babi) yang mati," ujar Muhajir.

Pihaknya turut menyayangkan temuan bangkai babi ini. Muhajir mengaku hal ini mencemari lingkungan.

"Terjadi pencemaran lingkungan dan mengganggu masyarakat karena bau tidak sedap," jelasnya.

Sementara Kapolsek Mangkutana AKP Nyoman Sutarja mengungkap ada 4 ekor bangkai babi ditemukan di Desa Non Blok, Kecamatan Kalaena pada Senin (8/12). Bangkai babi yang ditemukan ada yang dimasukkan ke dalam karung.

"4 ekor, ada yang dikasih masuk dalam karung, baru dia buang di sungai antara Non Blok dengan (Desa) Taripa," ucap Nyoman.

Menurutnya kejadian ini mengganggu kenyamanan warga. Kemunculan bangkai babi dikhawatirkan merusak lingkungan.

"Dampak bagi lingkungan dapat menimbulkan bakteri akibat bangkai yang tersebar," sebutnya.

Warga Tertutup Beri Informasi

Nyoman menduga bangkai babi ada di kecamatan lain yang kejadiannya serentak. Namun pihaknya masih terkendala melakukan penyelidikan karena warga belum terbuka memberi informasi.

"Kejadian serentak dan menyeluruh di beberapa kecamatan sampai tetangga dan tidak adanya keterbukaan dari warga memberi info," imbuhnya.

Pihaknya juga bekerja sama dengan aparat desa. Nyoman mengatakan masih mengumpulkan keterangan di lapangan.

"Sudah bekerja sama dengan aparat desa mencari tahu siapa yang punya, belum ada yang di-A1 (terduga pelaku) yang buang," jelas Nyoman.

Nyoman menambahkan 4 ekor bangkai babi yang ditemukan sudah dievakuasi. Proses evakuasi dilakukan pemerintah setempat bersama warga.

"Itu saya mengimbau sama pak desanya, sampaikan sama warganya semua, kalau ada babi mati ya jangan dibuang, usahakan dikubur supaya tidak mengganggu orang lain," tandasnya.




(sar/urw)

Hide Ads