Pembenahan jalan ambles dan jembatan rusak di Poros Mamasa-Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) masih dikerjakan. Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) butuh waktu 2 hari untuk memperbaikinya.
"Ini paling cepat dua hari. Pemasangannya (bahan) sebenarnya cepat, tapi kita ada kekurangan jadi masih menunggu," kata Pengawas PPK Polman, PJN 1 Sulbar, Ridho kepada wartawan, Rabu (10/5/2023).
Perbaikan jalan ambles dan jembatan rusak di Desa Rippung, Kecamatan Messawa mulai dilakukan pada Rabu (10/5). Meski diguyur hujan, personel balai jalan berupaya membongkar rangka jembatan yang miring dengan dibantu sebuah alat berat jenis loader.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kendalanya kita punya bahan belum lengkap, sementara ini jembatan harus dibongkar dulu lalu dipasang kembali per segmen," ujarnya.
Ridho mengatakan proses pembongkaran rangka jembatan dilakukan untuk mengurangi beban kerja alat berat. Setelah pembongkaran usai, rangka jembatan akan kembali dirakit.
"Jadi kita bongkar dulu semuanya, karena ini kita juga mengurangi beban kerja alat yang ada batas maksimalnya, nanti setelah itu akan dirakit lagi (rangka jembatan) per segmen,"ujarnya.
Untuk mempercepat proses perbaikan, Ridho mengaku membutuhkan dukungan alat berat dari pemerintah setempat. Pihaknya saat ini masih kekurangan alat.
"Kita juga berharap ada bantuan alat exa (ekskavator), karena kita punya alat dari balai juga terbatas juga. Makanya kalau kita tidak dibantu sama Pemda akan kewalahan juga," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, jalan ambles dan jembatan rusak membuat arus lalu lintas (lalin) di Poros Mamasa-Polman macet hingga 1 km. Insiden jalan ambles terjadi sekira pukul 23.30 WITA di Desa Rippung, Kecamatan Messawa, Selasa malam (9/5).
Amblesnya jalan sekira sepanjang 10 meter, berimbas pada kondisi jembatan di dekatnya yang miring hingga terpaksa ditutup.
"Ini sudah sejak subuh tadi kami menunggu di sini, sampai sekarang belum bisa melintas," kata salah satu pengendara dari Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman, Hasna kepada wartawan Rabu (10/5).
Alasan serupa diungkapkan pengendara lain bernama Wati yang hendak menuju Kota Mamasa. Dia berharap pemerintah bergerak cepat menyelesaikan perbaikan jalan dan jembatan, agar aktivitas warga normal kembali.
"Harapannya supaya ini jalan dan jembatan bisa cepat diperbaiki. Karena sangat mengganggu kita yang mau beraktivitas," pungkasnya.
(ata/sar)