Banjir terjadi di Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) hingga merendam 15 hektare sawah. Insiden ini mengakibatkan padi petani rusak hingga seekor sapi warga mati.
"Sawah sekitar 15 hektare pada tiga desa terendam, padahal sudah siap panen, tapi karena terendam akhirnya padinya rusak tidak bisa diselamatkan. Ada juga seekor sapi yang mati," ungkap Camat Matangnga Asmadi kepada wartawan, Selasa (9/5/2023).
Banjir menerjang Kecamatan Matangnga sejak pukul 16.00 Wita, Senin sore (8/5) kemarin. Ada tiga wilayah terdampak banjir luapan sungai Matangnga, yakni Desa Rangoan, Desa Katimbang dan Kelurahan Matangnga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asmadi juga mengungkapkan sebuah kios jualan milik warga hanyut. Kerugian materiil akibat insiden ini ditaksir ratusan juta.
"Kalau kita melihat, perkiraan kerugian ratusan juta, karena (warga) yang satu ini kiosnya hanyut beserta barang jualan itu puluhan juta kerugiannya. Itu satu orang (terdampak kios hanyut)," paparnya.
Menurut Asmadi, banjir turut dipicu intensitas hujan beberapa hari terakhir. Dia berharap pemerintah kabupaten memberi perhatian untuk meringankan beban warga terdampak banjir.
"Yang jelas kondisi saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Kita berharap mudah-mudahan ini yang terakhir (banjir) dan warga yang terdampak kerusakan berat mendapat perhatian," tuturnya.
Hingga saat ini pemerintah setempat masih melakukan pendataan terkait dampak yang timbul akibat terjangan banjir. Dari puluhan rumah yang mengalami kerusakan, dua di antaranya diantaranya rusak parah.
"Kita masih mendata jumlahnya, belum bisa kita pastikan. Yang dari puluhan rumah, ada dua rumah rusak berat," tandas Asmadi.
Sementara salah satu korban bernama Yunisa (57) mengungkapkan, banjir luapan sungai terjadi begitu cepat membuatnya tidak dapat menyelamatkan harta benda.
"Tiba-tiba banjir, padahal hujan tidak lama. Air sungai langsung meluap," tutur Yunisa di tempat terpisah.
Diakui Yunisa, sebelum banjir menerjang dirinya sedang membersihkan perabot rumah tangga dan barang jualan yang kotor. Sebab banjir juga menerjang rumahnya pada Kamis (4/5) lalu hingga menyisakan endapan lumpur.
"Ini banjir sudah yang kedua kalinya dalam seminggu, makanya itu barang-barang yang hilang belum sempat kita amankan karena baru saja dibersihkan. Karena tiba-tiba air meluap masuk ke rumah sampai satu meter, kita langsung selamatkan diri sedangkan itu barang hanyut setelah tempat jualan roboh," pungkasnya.
(sar/asm)