Banjir menerjang 4 kecamatan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) usai diguyur hujan lebat. Banjir akibat luapan Sungai Karama dan Tarailu ini juga menggenangi kebun jagung warga hingga terancam gagal panen.
"Kecamatan Kalukku satu desa, ada juga Papalang, Sampaga dan Tommo," ujar Kepala Pelaksana BPBD Mamuju Taslim Sukirno kepada detikcom, Selasa (9/5/2023).
Taslim mengatakan banjir menerjang keempat kecamatan itu sejak Senin malam (8/5). Di Kecamatan Kalukku banjir merendam Desa Pokkang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Kecamatan Papalang, banjir terjadi di Desa Bonda. Di Kecamatan Sampaga banjir menggenangi Desa Kalonding. Banjir terparah terjadi di Desa Kalepu dan Tamemongga di Kecamatan Tommo.
"Dampak terparah Kalepu, Tamemongga," terangnya.
Taslim mengaku telah mengerahkan 15 personel BPBD untuk turun langsung ke lokasi. Nantinya personel tersebut akan melakukan survei dan pendataan.
"10-15 orang turun ke lokasi. Kami turun langsung melihat kondisi," bebernya.
Saat ini Taslim mengaku belum bisa merinci data rumah warga terdampak banjir. Namun menurutnya, sudah ada puluhan rumah yang terendam.
"Sampai hari ini sudah ada puluhan rumah terendam (akibat air) Sungai Karama dan Tarailu naik," imbuhnya.
Terpisah, Bendahara Desa Kalepu, Kasmi mengaku ketinggian banjir di desanya mencapai dada orang dewasa. Banjir juga menggenangi kebun jagung dan terancam gagal panen.
"Di rumah-rumah itu (banjir) setinggi dada mi. Kalau yang di jalan itu sekitar 1 meter. Ini yang parah banjir di kebun jagung juga, terancam gagal panen warga," kata Kasmi.
Kendati demikian, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir tersebut. Namun menurutnya, untuk saat ini warga membutuhkan bantuan logistik.
"Tidak ada ji yang mengungsi, masih di rumahnya bertahan. Iya (butuh) makanan," pungkasnya.
(hsr/sar)