Polisi belum mengevakuasi bangkai bus PO Rappan Marannu yang sebelumnya terjatuh ke jurang Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) saat membawa 29 guru baru Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo, Jawa Timur. Polisi mengaku pihaknya masih menunggu konfirmasi pemilik bus.
"Kita tadi sudah hubungi dari pihak bus Rappan Marannu itu, namun sampai sekarang belum ada konfirmasi dari pihak bus. Mudah-mudahan kalau sudah ada informasi kita segera evakuasi," ujar Kapolres Parimo AKBP Yudy Arto Wiyono kepada detikcom, Kamis (5/5/2023).
Yudy Arto mengatakan evakuasi bangkai bus harus segera dilakukan. Pihaknya khawatir ada barang-barang dari bus yang dicuri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengingat ini kan jadi tontonan masyarakat, kemudian kita juga mengamankan dari bus ini. Jangan sampai nanti ada yang hilang, ada yang dicuri," terangnya.
Dia menambahkan nantinya bangkai bus tersebut akan diamankan di Polres Parimo. Kendati begitu, pihaknya masih menunggu informasi pemilik bus termasuk mobil derek.
"Untuk kegiatan pengamanan bagusnya dievakuasi, diamankan di Polres," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, bus yang membawa 29 guru baru PMDG terjatuh di jurang di Parigi Moutong. Insiden ini mengakibatkan 3 guru baru meninggal dan penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Kecelakaan maut ini terjadi di Jalur Kebun Kopi KM 4, Desa Toboli, kecamatan Toboli Barat, Parigi Moutong pada Rabu (3/5) sekitar pukul 22.55 Wita. Bus dengan nomor polisi DP 7604 KA itu awalnya bergerak dari Kota Palu menuju Poso.
"Bus berangkat dari Bandara Mutiara Sis Aljufri Kota Palu membawa para santri (guru baru) dengan tujuan pondok pesantren Gontor di Poso," ujar Kapolres Parimo AKBP Yudy Arto Wiyono saat dimintai konfirmasi, Kamis (4/5).
(hmw/hsr)