Polisi mendalami penyebab bus milik PO Rappan Marannu yang membawa 29 guru baru Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo, Jawa Timur masuk jurang di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng). Polisi membentuk tim investigasi penyelidikan.
"Itu kan baru kita kumpulkan dulu data-datanya. Keterangan-keterangan baik keterangan saksi yang ada dari penumpang, termasuk keterangan saksi-saksi yang ada di dalam bus itu," ujar Kapolres Parimo AKBP Yudy Arto Wiyono saat dimintai konfirmasi, Kamis (5/5/2023).
Yudy mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab bus tersebut mengalami kecelakaan. Penyelidikan juga dilakukan dengan menggali informasi saksi yang sempat melihat insiden tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk juga kita cari tahu mungkin ada saksi-saksi yang lain melihat sebelum kejadian. Masih kita dalami. Masih kita lakukan pendalaman," ungkapnya.
Lebih jauh, Yudy mengatakan tim investigasi nantinya dapat mempercepat proses penyelidikan. Tim ini berisi personel Polres Parimo, Polda Sulteng dan Dishub Parimo.
"Kita juga minta dari instansi terkait, dari Dishub juga kita sama-sama, kita bentuk tim menyelidiki, kita bentuk tim investigasi. Termasuk dari Lantas Polda Sulteng juga datang melakukan penyelidikan," jelasnya.
Sementara itu, sopir bus bernama Pariu Sirupang (35) baru akan diperiksa usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Anantolako, Parigi. Pariu disebut masih trauma atas insiden yang dialaminya.
"Dia (sopir) masih trauma, masih shock, kita biarkan dulu, dirawat dulu, istirahat dulu. Nanti kalau sudah bisa diambil keterangan, kita ambil keterangan," katanya.
Terpisah, Kasi Humas Polres Parimo Iptu Jan Turangan menambahkan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Kamis (4/5) kemarin. Dia menegaskan penyebab kecelakaan tersebut masih didalami.
"Kemarin kita olah TKP dari Unit Laka Polres Parimo dan Direktorat Lalu Lintas Polda Sulteng. Adapun penyebab kecelakaan sehingga terus jatuh ke jurang sampai saat ini kami masih dalami," tuturnya.
Sementara itu, pihaknya juga telah menerima informasi dugaan bus mengalami kecelakaan lantaran hendak menyalip kendaraan di depannya hingga hilang kendali. Namun dugaan itu masih didalami.
"Informasi yang kami dapatkan ada upaya menyalip mobil di depan namun hilang kendali ditambah remnya tidak bekerja dengan baik waktu tikungan menurun tidak lihat ada jurang. Cuman kita masih dalami," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, bus yang membawa 29 guru baru PMDG terjatuh di jurang di Parigi Moutong. Insiden ini mengakibatkan 3 guru baru meninggal dan penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Kecelakaan maut ini terjadi di Jalur Kebun Kopi KM 4, Desa Toboli, kecamatan Toboli Barat, Parigi Moutong pada Rabu (3/5) sekitar pukul 22.55 Wita. Bus dengan nomor polisi DP 7604 KA itu awalnya bergerak dari Kota Palu menuju Poso.
"Bus berangkat dari Bandara Mutiara Sis Aljufri Kota Palu membawa para santri (guru baru) dengan tujuan pondok pesantren Gontor di Poso," ujar Kapolres Parimo AKBP Yudy Arto Wiyono saat dimintai konfirmasi, Kamis (4/5).
(hsr/hmw)