.webp)
Kasat Intelkam Polres Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) Iptu Adam Sjam angkat suara terkait viral anggota polisi diduga melakukan penganiayaan ke seorang pria hingga pacarnya berteriak histeris. Dia mengatakan anggota polisi tersebut hendak melerai perkelahian antarkelompok.
"Itu anggota hendak melerai perkelahian dua kelompok, saat itu tangan anggota mengenai kepala, namun korban tidak apa-apa," kata Iptu Adam kepada detikSulsel, Sabtu (29/4/2023).
Iptu Adam mengatakan awalnya anggota Intelkam Polres Parepare menuju ke Taman Mattirotasi, Parepare pada Jumat (28/4) sekitar pukul 03.00 Wita. Saat itu, polisi mendapat laporan akan terjadi perkelahian
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anggota Resmob cek ke lokasi tidak ada kejadian, kemudian dari Intel yang turun dan bersamaan kedua kelompok juga ada di lokasi dan sudah baku dorong (hendak berkelahi). Saat melerai ini tangan anggota kena ke salah satu orang dan ada yang video-kan," jelasnya.
Pacar korban pun kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Propam Polres Parepare. Namun tak lama setelahnya dilakukan mediasi antara kedua pihak.
"Jumat pagi saya datangi pelapor untuk mediasi dan selesai," ujarnya.
Iptu Adam menambahkan, korban juga telah mendatangi Polres Parepare pada Sabtu (29/4) untuk memberikan klarifikasi melalui video. Korban menyampaikan kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Tadi korban yang datang klarifikasi bahwa ini sudah selesai. Hasil visum juga itu tak ada luka kekerasan pada korban," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video beredar tampak seorang wanita berteriak sembari mengaku pacarnya dipukul oknum polisi. Dia menangis sambil merekam kejadian tersebut.
"Oknum polisi Parepare memukul pacar saya tanpa ada kesalahan," teriak sang wanita dalam video.
Dia juga terus berteriak sambil mempertanyakan sikap polisi yang menurut dia memukul pacarnya tanpa alasan. Ia juga menyebut warga di sekitar lokasi menjadi saksi perbuatan oknum polisi.
"Kenapa ki langsung memukul tanpa ada kesalahan. Semua di sini menjadi saksi pacarku dipukul," keluhnya.
(hsr/hmw)
