Kemenag Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) memastikan ada 19 calon jemaah haji (CJH) yang akan digantikan dari 35 CJH yang hilang kabar. 19 CJH tersebut telah teridentifikasi meninggal dunia dan merantau ke Malaysia.
"Dari total 35 CJH yang tidak ada kabarnya, ada 19 orang yang sudah teridentifikasi. Dari hasil penelusuran ada jemaah yang sudah meninggal dan merantau ke Malaysia," kata Kepala Kemenag Bone Abd Hafid M Talla kepada detikSulsel, Sabtu (29/4/2023).
Hafid mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi jika ada CJH yang batal berangkat tahun ini. Kuota tersebut akan diisi secara otomatis oleh CJH yang ada di daftar tunggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang sudah meninggal itu akan langsung digantikan secara otomatis oleh sistem. Sehingga sulit digantikan calon jemaah yang lain," sebutnya.
Dia juga memastikan, Kemenag akan mengembalikan uang CJH yang batal berangkat ke keluarga atau ahli warisnya. Sedangkan untuk yang merantau jika melakukan pembatalan uangnya juga akan dikembalikan.
"Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tetap akan dikembalikan ketika melakukan pembatalan. Kecuali pelimpahan kepada keluarga yang berhak," terang Hafid.
Dia mengatakan pihaknya masih menunggu kabar 16 CJH lainnya yang belum ada kabar hingga 5 Mei mendatang. Jika tidak memberi kabar sampai batas tersebut, maka secara otomatis juga akan digantikan.
"Sampai tanggal 5 Mei batasannya. Bahkan kami sudah menyampaikan ke cadangan untuk melakukan pelunasan," beber Hafid.
Untuk diketahui, kuota CJH Kabupaten Bone untuk tahun 2023 sebanyak 771 orang ditambah 5 pendamping. Dari total 771 jemaah terdapat 21 lanjut usia (lansia).
"Sejauh ini masih dalam proses pelunasan bagi calon jemaah haji. Untuk manasik belum dijadwalkan," jelasnya.
(hsr/hmw)