Polda Kalimantan Utara (Kaltara) mengungkap duduk perkara hilangnya barang bukti kasus BBM ilegal berujung penonaktifan Kabid Propam Polda Kaltara Kombes Teguh Triwantoro (sebelumnya disebut Triawantoro). Polda Kaltara menegaskan Kombes Teguh tidak profesional dalam mengusut kasus itu.
Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat mengatakan kasus ini bermula saat Irjen Daniel Adityajaya menjabat Kapolda Kaltara pada awal 2022 lalu. Daniel melakukan audit terhadap Ditresnarkoba, Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Kaltara.
"Digelar lah kinerja selama awal beliau mulai menjabat (awal Irjen Daniel jadi Kapolda) ditemukan lah terkait penanganan yang tidak profesional dalam menangani BBM ilegal," kata Kombes Budi kepada detikcom, Senin (24/4/2023).
Menurutnya, saat itu ditemukan penyimpanan barang bukti BBM ilegal yang ditangani oleh Ditreskrimsus Polda Kaltara tidak sesuai standar. BBM disebut mudah terbakar namun disimpan di tempat yang rawan.
"BBM itu kan mudah terbakar, harusnya dirubah, dilelang bentuk uang kah, lebih aman, mekanisme yang keliru kan," kata Budi.
Belakangan pula diketahui ada barang bukti BBM ilegal yang hilang. Hal itu mulai ramai saat Ditreksrimsus Polda Kaltara melakukan tahap dua penyerahan barang bukti BBM ilegal dan tersangka ke Kejaksaan, namun ditolak karena ada barang bukti yang hilang.
"Yang ramai di media pada saat tahap dua sudah P21 penyerahan barang bukti kemudian kan Kejaksaan kan, pada saat menerima ditolak karena tidak sesuai dokumen awal berapa pertalite, berapa solar (ada barbuk BBM ilegal yang hilang)," kata Kombes Budi.
Menurut Budi, pihak Ditreskrimsus mengklaim barang bukti BBM ilegal itu dicuri. Budi tak merinci jumlah BBM yang hilang, namun menurutnya jumlahnya berton-ton.
"Berton-ton. Saya harus buka dulu (terkait nominal rupiahnya). Sampai saat ini saya belum sampaikan ke media jumlahnya," katanya.
Propam Diminta Usut tapi Tak Ada Progres
Lebih lanjut, Irjen Daniel sebagai Kapolda disebut langsung meminta Kombes Teguh sebagai Kabid Propam agar mengusut hilangnya barang bukti BBM ilegal itu. Kapolda ingin mengetahui apakah ada oknum nakal di balik hilangnya barang bukti BBM ilegal itu.
"Kemudian disuruh selidiki Propam, tolong diselidiki, hilangnya kenapa, hilang dicuri kah, hilang apa kah, ada penyelewengan oknum kah. Nah itu yang tidak dilaksanakan," kata Kombes Budi.
Menurutnya, Irjen Daniel telah berulangkali memerintahkan Propam untuk mengungkapnya. Namun tetap tak ada progres selama satu tahun.
"Waktu ditegur, 'siap Jenderal, siap salah. Saya siap push up depan Jenderal'. Kira-kira ngobrolnya kan begitu," kata Budi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya....
Simak Video "Kronologi Tewasnya Walpri Kapolda Kaltara hingga Kapolri Janji Transparan"
(hmw/sar)