Doa berbuka puasa Syawal perlu diketahui oleh umat muslim yang melaksanakan amalan sunnah tersebut. Karena membaca doa merupakan salah satu etika yang dianjurkan saat berbuka puasa.
Puasa sunnah Syawal merupakan salah satu amalan sunnah yang dapat dilaksanakan selepas bulan Ramadan. Bagi umat muslim yang mengerjakan puasa Syawal setelah melakukan puasa wajib di bulan Ramadan, maka pahalanya (puasa Ramadan ditambah puasa Syawal) sama dengan berpuasa selama satu tahun penuh.
Doa Berbuka Puasa Syawal
Dikutip dari detikHikmah, terdapat dua versi doa yang secara universal dapat dibaca untuk puasa wajib maupun sunnah seperti puasa Syawal. Adapun doanya, yaitu:
1. Doa Buka Puasa Syawal Menurut HR Bukhari dan Muslim
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Arab latin: Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
2. Doa Berbuka Puasa Syawal Menurut HR Abu Daud
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Arab latin: Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaAllah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insyaAllah."
Doa Lain yang Dapat Dibaca Saat Berbuka Puasa
Selain doa tersebut, terdapat doa lainnya yang dapat dibaca saat berbuka puasa, termasuk di dalamnya saat puasa Syawal. Berikut ini kumpulan doa berbuka puasa berbagai versi sebagaimana yang dilansir dari laman NU Online:
1. Riwayat Sahabat Mu'adz bin Zuhrah
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Bacaan latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu
Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."
2. Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Bacaan latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah
Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."
3. Kitab Fathul Mu'in
Di dalam Kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279 dijelaskan bahwa doa berbuka puasa yang baik adalah sebagaimana lafal doa dalam hadits riwayat Mu'adz bin Zuhrah.
Sementara lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Berikut penjelasannya:
وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.
"Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."
4. Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna
Dalam kitab tersebut, dijelaskan juga doa berbuka puasa yang dapat dibaca sebagai berikut:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Arab latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu
Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."
Berapa Hari Puasa Syawal?
Dikutip dari laman NU Online, disebutkan bahwa puasa Syawal dikerjakan setelah bulan Ramadan, tepatnya mulai 2 Syawal. Puasa sunnah ini dianjurkan dilaksanakan selama enam hari sepanjang bulan Syawal.
Adapun pelaksanaannya, idealnya dikerjakan selama enam hari berturut-turut, tepatnya setelah Hari Raya Idul Fitri yaitu tanggal 2-7 Syawal.
Kendati demikian, walaupun dikeluarkan di luar tanggal tersebut dan tidak secara berurutan, umat muslim yang mengerjakannya tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh.
Nah, demikianlah penjelasan tentang doa buka puasa Syawal yang dapat dibaca umat muslim. Semoga bermanfaat!
(urw/edr)