Perempuan Afghanistan Dilarang Ikut Perayaan Idul Fitri dan Kunjungi Restoran

Perempuan Afghanistan Dilarang Ikut Perayaan Idul Fitri dan Kunjungi Restoran

Tim detikNews - detikSulsel
Sabtu, 22 Apr 2023 20:00 WIB
PBB Kehabisan Akal Hadapi Taliban di Afganistan
Foto: DW (News)
Kabul -

Perempuan di Afghanistan dilarang mengikuti kegiatan berupa gathering atau pertemuan di momen hari raya Idul Fitri 1444 H. Perempuan dan keluarga juga dilarang mengunjungi restoran dengan taman.

Dilansir dari detikNews yang mengutip Independent, larangan tersebut dikeluarkan pimpinan Taliban pada Jumat (21/4) waktu setempat.

"Perempuan dilarang keluar berkelompok selama hari-hari Idul Fitri," bunyi larangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Larangan perempuan mengikuti perayaan Idul Fitri tidak berlaku di seluruh Afghanistan. Larangan ini hanya berlaku di dua distrik yakni distrik Baghlan Utara dan distrik Takhar di Timur Laut.

Taliban juga mengeluarkan larangan bagi keluarga dan perempuan mengunjungi restoran dengan taman atau ruang hijau. Larangan ini berlaku di Provinsi Herat barat laut Afghanistan.

ADVERTISEMENT

Larangan perempuan mengunjungi restoran dengan taman karena ada keluhan dari ulama dan anggota masyarakat yang menentang pencampuran pria dan wanita di ruangan tersebut.

Hibatullah Puji Kepemimpinan Taliban

Pemimpin tertinggi Afghanistan, Hibatullah Akhundzada merilis pesan Idul Fitri ke negara itu dalam lima bahasa yakni Arab, Dari, Inggris, Pashto dan Urdu.

Dalam pesan Ramadan tersebut, Akhundzada memuji Taliban karena membuat "kemajuan" di Afghanistan setelah mengambil alih kendali pemerintahan pada Agustus 2021.

"Efek intelektual dan moral yang buruk dari pendudukan 20 tahun akan segera berakhir. 'Hidup dalam terang' Syariah atau hukum Islam," katanya.

Pemimpin tersebut diyakini telah memainkan peran yang kuat dalam mendikte undang-undang dan kebijakan domestik di Afghanistan. Terutama yang melarang pendidikan anak perempuan setelah kelas enam dan melarang perempuan Afghanistan dari kehidupan publik dan bekerja di organisasi non-pemerintah dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Namun kebijakan yang diambil Taliban dengan melarang perempuan di ruang publik seperti taman dan pusat kebugaran telah memicu kegemparan internasional yang sengit. Meningkatkan isolasi negara pada saat ekonominya runtuh dan memperburuk krisis kemanusiaan.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads