Amalan apa yang harus dilakukan saat i'tikaf harus diketahui dan dipahami oleh umat muslim yang menjalankannya. Lantas amalan apa saja yang bisa dilakukan? Berikut ulasannya yang telah dirangkum detikSulsel.
I'tikaf merupakan salah satu upaya yang dilakukan umat muslim untuk meraih Lailatul Qadar di bulan Ramadan. Melansir NU Online, dalam salah satu hadits, Rasulullah menyebutkan bahwa i'tikaf di sepuluh malam terakhir bagaikan beri'tikaf bersama beliau.
مَنِ اعْتَكَفَ مَعِي فَلْيَعْتَكِفَ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Siapa yang ingin beri'tikaf bersamaku, maka beri'tikaflah pada sepuluh malam terakhir," (HR Ibnu Hibban).
Nah, sebelum membahas tentang amalan yang dapat dilakukan saat i'tikaf, perlu diketahui dulu rukun dan syarat yang harus dipenuhi.
Rukun I'tikaf
Rukun i'tikaf terdiri atas 4 hal, yakni:
1. Niat
Baik i'tikaf sunnah atau i'tikaf nazar, dianjurkan untuk berniat. Apabila seorang muslim bernazar akan melakukan i'tikaf, maka baginya wajib melaksanakan nadzar tersebut dan niatnya adalah niat i'tikaf untuk menunaikan nazarnya.
2. Berdiam diri dalam masjid
Umat muslim yang beri'tikaf harus berdiam diri di masjid, bisa sebentar atau lama sesuai dengan keinginan orang yang beri'tikaf atau mu'takif. I'tikaf di masjid bisa dilakukan pada malam hari ataupun pada siang hari.
3. Masjid
4. Orang yang beri'tikaf
Syarat I'tikaf
Berikut syarat untuk melakukan i'tikaf:
- Muslim, bagi non-muslim tidak sah melakukan i'tikaf.
- Berakal, orang yang tidak berakal tidak sah melaksanakan i'tikaf.
- Suci dari hadats besar.
Amalan-amalan yang Disarankan Saat I'tikaf
I'tikaf sendiri tidak hanya dilakukan dengan berdiam diri di dalam masjid, tetapi juga melakukan amalan-amalan sunah yang dianjurkan. Berikut adalah 4 amalan sunah saat i'tikaf berdasarkan penjelasan Syekh Musthafa Sa'id Khan dalam Al-Fiqhul Manhaji 'ala Madzhabil Imam asy-Syafi'i (2/108) yang dikutip dari NU Online:
- Melakukan amal sunnah seperti memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur'an, dan mempelajari ilmu pengetahuan.
- Dilakukan dalam keadaan berpuasa. Sebab, i'tikaf yang dilakukan saat sedang berpuasa akan membuat lebih fokus dan kuat, mengingat syahwat (nafsu) dalam dirinya bisa dikendalikan. Sebab ini pula, ibadah ini sangat dianjurkan di bulan Ramadhan.
- I'tikaf dilakukan di masjid jami', yaitu masjid yang biasa digunakan untuk mendirikan shalat Jumat.
- Tidak berbicara hal-hal yang tidak baik. Artinya, selama i'tikaf seseorang harus menjaga ucapannya, jangan digunakan untuk mengumpat, mengadu domba, dan perkataan buruk yang menimbulkan dosa lainnya.
(alk/edr)