Indikasi Skripsi Mahasiswa Unismuh Makassar Salah Data-Dinilai Hina Tolaki

Kota Makassar

Indikasi Skripsi Mahasiswa Unismuh Makassar Salah Data-Dinilai Hina Tolaki

Agus Umar Dani - detikSulsel
Jumat, 14 Apr 2023 03:15 WIB
Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Masse bersama Sekjend DPP LAT Bisman.
Foto: Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Masse bersama Sekjend DPP LAT Bisman. (Agus Umar/detikSulsel)
Makassar -

Kasus skripsi mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dianggap menghina suku Tolaki memasuki babak baru. Pihak kampus memutuskan menarik skripsi tersebut karena terindikasi salah pengambilan data.

Hal ini terungkap saat Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse menerima kunjungan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Adat Tolaki (LAT) di kantornya pada Kamis (13/4). Pertemuan tersebut membahas skripsi mahasiswa yang menuai polemik di tengah masyarakat.

"Ada indikasi bahwa salah dalam pengambilan data. Oleh karena itu, sifatnya penarikan ini sementara waktu untuk dilakukan pengkajian lebih lanjut," ungkap Prof Ambo Asse kepada detikSulsel, Kamis (13/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, skripsi tersebut milik alumni Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh Makassar. Karya ilmiah itu berjudul, 'Asumsi Masyarakat Bugis Terhadap Ideologi Suku Tolaki di Kolaka Utara'.

Prof Ambo mengaku jika skripsi tersebut bermuatan rasisme. Dirinya pun tidak lagi menjelaskan lebih jauh terkait proses penelitian dan teknis kajian tindak lanjut atas skripsi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Karena skripsi ini adalah mengandung hal-hal yang bisa memancing masyarakat terkait dengan rasisme," jelasnya.

Pernyataan Sikap Unismuh Makassar

Unismuh Makassar menyatakan sikap atas skripsi mahasiswa yang dianggap menghina suku Tolaki. Pernyataan ini disampaikan di hadapan pengurus DPP LAT di Ruangan Rektor Unismuh Makassar, Kamis (13/4).

Rektor Unismuh Prof Ambo Asse mengaku jika pernyataan sikap ini merespons dinamika yang berkembang di Sulawesi Tenggara atas skripsi mahasiswanya dianggap menghina suku Tolaki. Berikut tiga poin pernyataan sikapnya:

  1. Civitas akademika Unismuh Makassar memohon maaf jika skripsi tersebut menimbulkan ketidaknyamanan Suku Tolaki, sama sekali tidak ada niat untuk mencederai semangat kebersamaan antara masyarakat Tolaki dan masyarakat Bugis yang telah terbina selama ini. Kami civitas akademika menghargai setiap suku dan agama yang ada di Indonesia, dan tidak pernah mendukung pertentangan sara karena tidak sesuai dengan nilai kemuhammadiyahan;
  2. Oleh karena itu, atas nama pimpinan universitas Muhammadiyah Makassar menyatakan menarik skripsi tersebut agar tidak lagi menjadi rujukan dan kutipan oleh siapa pun;
  3. Kami juga menghargai jalur hukum oleh DPP LAT. Dan apabila di kemudian hari ada keputusan pengadilan yang berlaku tetap kami akan mengambil langkah selanjutnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Demikian pernyataan ini dibuat untuk kemaslahatan bersama," tutup Ambo Masse dalam pernyataan sikapnya.

DPP LAT Sampaikan Aspirasi Warga

Sekretaris Jenderal DPP LAT Bisman menjelaskan jika kunjungannya ke Unismuh Makassar untuk meluruskan polemik skripsi mahasiswa yang dianggap menghina suku Tolaki. Bisman mengaku hal ini juga sebagai bentuk menyampaikan aspirasi warga di Sultra.

"Harapan masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara agar kiranya pak rektor dapat bijaksana mengambil keputusan untuk kepentingan dan kemaslahatan ummat, khususnya kita ini masyarakat Tolaki dan Bugis," tutur Bisman.

Bisman pun mengapresiasi atas keputusan pihak Unismuh Makassar yang menarik skripsi tersebut. Kebijakan Rektor Unismuh Makassar dianggap demi kepentingan bersama.

"Tadi sudah ada kesepakatan bersama, untuk sementara ini, pak rektor sudah menarik sementara skripsi dari ananda Jumardi," paparnya.

DPP LAT berharap Unismuh Makassar mengkaji lebih lanjut skripsi mahasiswa tersebut sesuai dengan kaidah dan standar ilmiah.

"Untuk selanjutnya tentu pihak rektor akan mengkaji lebih lanjut tentang bagaimana kaidah hukum dan standar ilmiah skripsi ini," jelas Bisman.

Proses Hukum Tetap Berlanjut

Polemik skripsi mahasiswa Unismuh Makassar dianggap menghina suku Tolaki diketahui berujung di meja polisi. Namun DPP LAT hanya melaporkan sejumlah akun media sosial yang dianggap memprovokasi ke Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Secara hukum, kami tetap melanjutkan kepada pihak penegak umum, terutama provokator yang memviralkan skripsi ini secara tidak benar, agar tetap dicari," tegas Bisman.

Bisman menyebut polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan. Jika nantinya terdapat pelanggaran, dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang untuk menindak tegas.

"Kemudian selanjutnya ini, manakala dalam penyelidikan pihak Polda Sulawesi Tenggara terdapat indikasi pelanggaran pidana, kita akan serahkan kepada dewan hakim yang mulia, bukan kita ini yang mau memutuskan," terangnya.

Untuk diketahui, polemik skripsi ini bermula saat abstrak penelitian berisi deskripsi yang dianggap merendahkan Suku Tolaki beredar di media sosial. Abstrak penelitian atas skripsi mahasiswa Unismuh Makassar itu pun heboh hingga mengundang komentar provokatif.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Tanda-tanda Mahasiswa Sudah Harus Ganti Dosen Pembimbing Skripsi"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/hsr)

Hide Ads