Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batara Siang Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) dr Sri Nurul Hidayah menanggapi keluhan honorer soal remunerasi yang berkurang. Dia mengatakan pendapatan rumah sakit juga berkurang sehingga berdampak ke remunerasi.
"Jadi pasti itu karena rendah pendapatan pasti turun juga itu remunerasi sebab sedikit yang bisa dibagi," ujar Sri kepada detikSulsel, Kamis (13/4/2024).
Sri mengaku pendapatan RSUD Batara Siang Pangkep mengalami penurunan sejak pandemi COVID-19. Dia mengatakan sebelum pandemi pendapatan rumah sakit bisa Rp 5 miliar, namun pada 2022 lalu hanya Rp 2,9 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasan kedua yang membuat menurun karena THL (honorer) dulu sedikit, sekarang sudah sampai 611 orang," paparnya.
Sri menegaskan remunerasi bersifat fluktuatif. Pihaknya tidak bisa menjamin pendapatan per bulannya selalu banyak.
"Tiap bulan pasti beda, bergantung banyak pasien yang mereka tangani," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 200 orang honorer di RSUD Batara Siang Pangkep melakukan aksi long march sejauh 500 meter dari alun-alun kota menuju gedung DPRD Pangkep. Mereka hendak mengadukan keluhan remunerasi yang anjlok.
"Tujuan kami datang untuk menuntut perbaikan remunerasi yang kami anggap sangat anjlok," ujar peserta aksi berinisial N kepada detikSulsel, Kamis (13/4).
N mengatakan aksi ini dilakukan para honorer di RSUD Batara Siang Pangkep yang terdiri dari staf biasa, bidan, dan perawat hingga sopir ambulans. Aksi ini sebagai bentuk kebersamaan untuk memperjuangkan hak.
"Ini aksi gabungan, ada dari perawat, bidan, laundry, CSSD, hingga sopir ambulans. Yang sempat gabung sekitar 200 orang. Ini kami long march atau jalan kaki sejauh 500 meter," terangnya.
N menuturkan pembayaran remunerasi disesuaikan dengan klaim dari BPJS Kesehatan. Tetapi menurut dia, penurunan yang dirasakan begitu drastis dibandingkan tahun 2022 lalu.
"Penurunan remunerasi ini sangat jauh dari sebelumnya. Padahal ini kalau mau dibilang pasien yang kami tangani tidak jauh berbeda dengan sebelumnya," keluhnya.
(hsr/sar)