Inspektorat Usut Indikasi Pelanggaran RSUD Tenriawaru Buntut Bayi Meninggal

Kabupaten Bone

Inspektorat Usut Indikasi Pelanggaran RSUD Tenriawaru Buntut Bayi Meninggal

Agung Pramono - detikSulsel
Kamis, 13 Apr 2023 18:35 WIB
RSUD Tenriawaru Bone.
Foto: RSUD Tenriawaru Bone. (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone -

Inspektorat Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengusut dugaan pelanggaran di RSUD Tenriawaru buntut bayi 4 bulan meninggal karena lambat ditangani. Pihak RS terancam diberikan sanksi jika terbukti melakukan pelanggaran.

"Inspektorat Daerah Kabupaten Bone diberikan tugas untuk melakukan penelusuran apakah ada pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan oleh pegawai ataukah ada pelanggaran SOP yang dilakukan oleh pihak rumah sakit umum daerah," ucap Wakil Bupati Bone Ambo Dalle kepada detikSulsel, Kamis (13/4/2023).

Ambo Dalle menegaskan pegawai atau staf RSUD Tenriawaru bakal dikenakan sanksi jika dianggap lalai. Dalam hal ini jika melaksanakan tugas tidak sesuai standar operasional pelayanan (SOP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika memang ada, kami akan berikan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tegasnya.

Pihaknya menegaskan agar semua rumah sakit harus berbenah. Pasien harus dilayani maksimal tanpa dibuat sesuai dengan prosedur yang panjang.

ADVERTISEMENT

"Jangan lagi ada pertanyaan mengenai rujukan dan lainnya. Nyawa pasien hal utama, persoalan administrasi belakang, yang didahulukan adalah bagaimana masyarakat segera mendapat tindakan medis," sebut Ambo Dalle.

Pihaknya pun mewakili pemerintah meminta maaf atas kasus bayi meninggal karena lamban ditangani di RSUD Tenriawaru. Ambo Dalle berharap kasus tersebut tidak lagi terjadi.

"Atas kejadian ini kami minta maaf, dan akan melakukan evaluasi serta tidak akan mengulangi kejadian seperti ini terjadi lagi. Semua masyarakat Bone harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama," jelasnya.

Sementara itu Direktur RSUD Tenriawaru dr Andi Muhammad Syahrir juga berjanji dan memastikan kasus seperti ini tidak bakal terjadi lagi. Atas kejadian ini menjadi evaluasi bagi RSUD Tenriawaru.

"Apa yang telah terjadi menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk terus meningkatkan layanan kesehatan di RSUD Tenriawaru Bone," singkatnya.

Untuk diketahui, bayi bernama Alisa Hayana berumur 4 bulan 11 hari meninggal di RSUD Tenriawaru Bone. Dia meninggal karena terlambat mendapat penanganan pada Senin (10/4).

Saat tiba di RS, orang tua bayi, Firmansyah sempat ditahan sekuriti lantaran dimintai surat rujukan dari agar anaknya bisa dirawat. Firmansyah akhirnya pulang karena tidak bisa memenuhi permintaan itu.

"Jam 09.30 Wita saya bawalah dia naik motor lagi ke Puskesmas. Namun orang Puskesmas tidak bisa tangani, diarahkan ke rumah sakit lagi," imbuh Firman.

Firman pun kembali ke RSUD Tenriawaru hingga akhirnya anaknya bisa dirawat di IGD sekitar pukul 12.00 Wita. Hal ini setelah dirinya dibantu oleh seseorang untuk berkomunikasi dengan pihak RS.

Namun bayinya tidak bisa diselamatkan. Dokter yang merawatnya memberi kabar jika bayinya meninggal dengan alasan terlambat dibawa ke RS.

Sekuriti RS Diperiksa Usai Hambat Pasien

RSUD Tenriawaru Bone berkomitmen tetap mengusut persoalan ini hingga tuntas. Sekuriti RS pun diperiksa usai dituding menghambat pasien dengan dasar tidak punya surat rujukan dari puskesmas.

"Sudah dilakukan pemeriksaan kepada satu orang sekuriti. Dia (sekuriti) bertanya, 'apakah ada rujukan ta'. Kalau tidak ada ke puskesmas maki ambil rujukan', karena dia berdasar sama penyampaian pasien mau berobat," sebut Humas RSUD Tenriawaru Bone Andi Dedy Astaman, Selasa (11/4).

Dedy berdalih bayi tersebut bisa saja ditangani segera jika sekuriti tahu kondisi pasien. Namun dia beralasan orang tua pasien tidak memberikan informasi terkait itu kepada petugas keamanan.

"Orang tua pasien menyampaikan kepada sekuriti untuk berobat dan tidak menyampaikan bahwa pasien dalam keadaan gawat," ucapnya.

Namun pihaknya masih mengumpulkan informasi lain terkait kejadian ini. Pihaknya belum mau memberikan kesimpulan atas kasus ini.




(sar/hsr)

Hide Ads